Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

5 Dampak Telat Ganti Oli Mobil

Berikut dampak yang akan ditimbulkan jika telat ganti oli mobil.

7 Desember 2024 | 13.47 WIB

Ilustrasi mengisi pelumas mesin mobil. (Astra Peugeot)
Perbesar
Ilustrasi mengisi pelumas mesin mobil. (Astra Peugeot)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mengganti oli mobil adalah salah satu perawatan yang dibutuhkan. Terlihat sepele, tetapi jika telat mengganti, dampak yang ditimbulkan ke depannya akan sangat berbahaya. Dikutip dari Auto2000, jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan, dan penyediaan suku cadang Toyota, berikut dampak dari telat ganti oli mobil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

1. Penurunan Performa Mesin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oli mobil yang sudah lama tidak diganti cenderung menjadi kotor dan berkurang kemampuannya dalam membersihkan mesin, seperti dari kotoran dan serpihan logam. Jika kotoran tersebut sampai menumpuk, bisa menyumbat saluran oli dan mengurangi efisiensi pelumasan. Selanjutnya, efeknya akan membuat mesin menjadi lebih panas dan tidak beroperasi dengan efisien.

Alhasil, performa mesin mobil akan menurun, sehingga ketika dibawa bepergian pengendara akan merasa bahwa mobilnya tidak lagi secepat atau sehalus dulu saat berakselerasi. Selain itu, bisa mengalami getaran yang tidak biasa saat mesin beroperasi.

2. Kerusakan Komponen Mesin

Oli yang tidak diganti akan kotor dan berkurang viskositasnya, sehingga tidak bisa melumasi mesin dengan sempurna. Bukan hanya itu, oli yang lama tak diganti akan membuat gesekan berlebihan antar komponen.

Komponen mobil yang dimaksud adalah piston, camshaft, dan crankshaft yang sangat bergantung pada oli sebagai pelumas agar bisa bergerak dengan lancar. Tanpa oli yang cukup, maka gesekan yang terjadi bisa menyebabkan keausan pada mesin mobil, sehingga bisa membuat kerusakan permanen pada bagian-bagian mesin tersebut.

3. Pengurangan Efisiensi Bahan Bakar

Efek lainnya dari telatnya ganti oli mobil adalah pengurangan efisiensi bahan bakar. Oli yang tak diganti membuat mesin yang tak dilumasi dengan baik membutuhkan lebih banyak energi untuk beroperasi sebab gesekan antara komponen mesin yang meningkat. Artinya, gesekan yang tinggi akan membuat mesin harus bekerja ekstra untuk mencapai kinerja yang sama. Ini menyebabkan, peningkatan konsumsi bahan bakar.

Jika ini dibiarkan dalam waktu yang lama, maka akan membuat pengendara lebih sering mengisi bahan bakar. Bukan hanya itu, pembakaran yang kurang efisien ini akan menyebabkan emisi gas buang yang lebih tinggi, sehingga tidak baik untuk lingkungan.

4. Peningkatan Suhu Mesin

Selain berguna sebagai pelumas mesin, oli mobil juga berfungsi untuk menyerap dan mengalirkan panas mesin. Tetapi oli akan bekerja maksimal jika rutin diganti sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Lalu, oli yang tak diganti secara rutin akan membuat hilangnya kemampuan mengalirkan panas mesin mobil, sehingga menyebabkan mesin bekerja pada suhu yang lebih tinggi dari biasanya.

Meningkatnya suhu mesin atau overheating ini akan membawa sejumlah masalah lainnya, seperti retaknya kepala silinder, deformasi blok mesin, atau kerusakan pada gasket. Panasnya mesin mobil yang terjadi berulang kali juga bisa menyebabkan mesin mogok di tengah jalan.

5. Risiko Kerusakan Total Mesin

Dalam beberapa kasus, telat mengganti oli mobil bisa menyebabkan risiko kerusakan total. Penyebabnya adalah tidak mengganti oli mobil secara teratur. Hal ini bisa terjadi dikarenakan komponen utama mesin mobil mengalami kerusakan parah, sehingga mesin tidak bisa berfungsi lagi. Jika hal ini telah terjadi, maka akan menelan biaya perbaikan yang cukup mahal. Contohnya termasuk kerusakan pada blok mesin atau crankshaft yang patah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus