Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Motor Indonesia (IMI) menggelar ajang IMI Women in Motorsport Festival di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 10 Desember 2023. Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 peserta yang semuanya adalah perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ajang IMI Women in Motorsport Festival sengaja dihadirkan untuk pertama kalinya untuk melahirkan pembalap perempuan Indonesia. Mengingat, saat ini profesi pembalap masih didominasi oleh kaum pria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua IMI Women in Motorsport Alexandra Asmasoebrata. Dirinya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan para perempuan tentang dunia otomotif, khususnya balap mobil.
“Kita ingin lebih banyak mengajak perempuan-perempuan untuk terjun di dunia balap. Tidak hanya jadi pembalap, tapi mereka juga tahu di balik kemudi atau di balik sebuah tim itu banyak profesi-profesi lain yang berperan penting juga,” kata dia di Sirkuit Sentul.
Ajang IMI Women In Motorsport Festival di Sirkuit Sentul, Minggu, 10 Desember 2023. (Dok WMII)
“Saya sebagai seorang pembalap, saya ingin banyak pembalap-pembalap lain muncul dari event ini. Karena, jujur, pembalap perempuan itu ada tapi nggak menjamur, gak cepat growing-nya. Jadi kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak, jadi susah buat mereka untuk stay di arena ini,” tambah dia.
Lebih lanjut Alexandra Asmasoebrata mengatakan bahwa ajang ini dalah salah satu pintu untuk melahirkan pembalap-pembalap perempuan Indonesia. Tidak hanya pembalap, IMI Women in Motorsport Festival juga bisa melahirkan mekanik perempuan atau sosok wanita di balik layar dunia balap.
“Kita ingin banget ada regenerasi pembalap-pembalap wanita juga di Indonesia itu pertama, tapi kita tidak hanya fokus kepada pembalap. Jadi kita ingin mereka tahu kalau di dunia balap itu ada mekanik, tim principle ataupun tim owner, itu bisa juga perempuan,” jelas dia.
“Ataupun misalnya mereka perlu physical trainer, pembalap kan juga perlu physical trainer. Itu juga bisa perempuan dan kita lihat di luar negeri juga seperti itu gak hanya pembalap saja, bisa saja dia sebagai programmer dari mobilnya atau dia tuner mobilnya,” ucap Alexandra.
Alexandra Asmasoebrata mengatakan, IMI Women in Motorsport Festival edisi pertama ini hanya mengenalkan balap Slalom. Para peserta pun diuji dengan soal dan rintangan balap mobil Slalom.
Pilihan Editor: Oknum Komunitas Mobil Avanza-Xenia Mau Pukul Pengendara Fortuner
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto