Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Alwi Farhan menceritakan awal dirinya mengenal bulu tangkis. Saat ini dia menjadi salah satu atlet di pemusatan latihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pelatnas PBSI).
Lahir di Surakarta, 19 tahun lalu, Alwi sempat menempati peringkat dunia ke-37 BWF untuk tunggal putra dalam tabel rangking pada 5 November 2024. Tapi, peringkatnya melorot dan terbaru ia menduduki rangking ke-49, menurut daftar yang dirilis pada pekan ke-13 atau 25 Maret 2025.
Alwi berpeluang memperbaiki peringkatnya apabila mampu memanfatkan kesempatan bermain di Badminton Asia Championship 2025 pada 8-13 April mendatang. Dia diberikan kesempatan berlaga di kejuaraan ini menggantikan Anthony Sinisuka Ginting yang mundur karena kondisinya masih pemulihan cedera.
Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, Alwi sudah gemar berolahraga. Kala itu, ia masih menyukai sepak bola dan bulu tangkis. Tapi, karena pengaruh kakaknya yang menjadi atlet Djarum, olahraga tepok bulu yang akhirnya dipilih.
Alwi mengaku sering mengikuti kakaknya berlatih bulu tangkis di klub PB Djarum. “Saya dulu itu atlet sepak bola, dari kelas 1 sampai kelas 4 SD. Tapi kebetulan kakak saya atlet bulu tangkis di PB Djarum, jadi saya sering ikut menemani kakak latihan, tapi cuma tepok-tepokan saja,” katanya saat ditemui Tempo di Pelatnas PBSI Cipayung, Rabu, 19 Maret 2025.
Tawaran beasiswa PB Mansion Exist yang dia dapat saat kelas 4 SD membuatnya fokus pada bulu tangkis. Dua tahun kemudian, sepak bola benar-benar sudah ditinggalkannya. “Jadi saya coba menekuni dua cabang olahraga juga di kelas 4 sampai kelas 6 SD, ya itu sama-sama menjalankannya dengan prestasi. Mungkin saya terkadang kurang puas dengan performa tim sih, jadi saya alangkah baiknya menjadi atlet yang mengandalkan diri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain,” katanya.
Keputusannya memilih bulu tangkis saat itu, kata Alwi, karena melihat karier sebagai pebulu tangkis lebih menjanjikan ketimbang menjadi pemain sepak bola. Menurut dia, kesempatan untuk bermain di level internasional pun lebih besar. “Dari situ kemudian saya kan di kampung sampai SMP, kemudian merantau ke Jakarta pada 2017. Akhirnya saya masuk ke Pelatnas PBSI di tahun 2021,” katanya.
Keputusannya berkarier sebagai atlet mendapat dukungan penuh dari keluarga, meski hanya kakaknya, Aisyah Alhasny yang sempat bermain bulu tangkis. “Mereka sangat-sangat mendukung sampai sekarang. Saya sangat senang bisa punya keluarga yang sangat mendukung, tanpa adanya orang tua yang support saya rasa saya tidak akan ada di sini,” katanya.
Meski harus berjibaku dengan program latihan, Alwi tetap membagi waktunya dengan berkuliah di Jurusan S1 Manajemen, STIE Jakarta. Selain itu, dia masih sering meluangkan waktu menonton pertandingan sepak bola demi mengobati kerinduannya dengan olahraga yang ditekuninya saat masih anak-anak. “Klub kesukaan saya Manchester United. Sekarang mungkin Bruno Fernandes ya yang dijagokan,” katanya.
Pilihan Editor: Daftar Wakil Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025: Anthony Sinisuka Ginting Absen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini