Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Donny Kesuma Berpulang, Ketua KONI Marciano Norman: Dia Sosok Atlet Ideal

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyampaikan duka cita atas wafatnya mantan atlet softball Donny Kesuma.

20 Maret 2024 | 21.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Donny Kesuma. Foto: Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyampaikan duka cita atas wafatnya mantan atlet softball Donny Kesuma, yang merupakan bagian dari tim nasional yang menjuarai SEA Games 1997.
 
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan, dunia olahraga Indonesia diterpa duka dengan meninggalnya mantan atlet yang berposisi pitcher itu akibat penyakit jantung, pada Selasa 19 Maret lalu.
 
"Saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Donny Kesuma. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," kata Marciano dalam keterangan tertulis dari laman resmi KONI Pusat, Rabu.
 
Ia mengapresiasi Donny yang juga seorang aktor dengan segudang prestasi dan karya.
 
Purnawirawan jenderal bintang tiga itu menyampaikan bahwa almarhum merupakan sosok atlet ideal, karena berprestasi di dalam dan luar lapangan.
 
"Semoga ke depan, akan lahir atlet-atlet softball berprestasi yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia," ujar dia.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Marciano Norman. TEMPO/Irsyan Hasyim
 
Ketum KONI Bangka Belitung, Ricky Kurniawan, mengatakan Donny merupakan anggota dan bagian dari keluarga besar KONI provinsi tersebut.
 
Sosok almarhum dikenal sebagai sosok yang selalu berinisiatif menolong tanpa diminta, tidak sombong, dan kerap bercanda.
 
"Kaget waktu dapat info beliau tiba-tiba gagal jantung, padahal sempat membaik kondisinya, tapi lebih kaget lagi dapat info beliau sudah tidak ada," kata Ricky.
 
Selain menjadi atlet softball, Donny yang kelahiran Bandung pada 6 Juni 1968 itu juga dikenal sebagai aktor yang memiliki banyak karya sinetron dan film.
  
Di antaranya, Hari Berganti Hari (1999), Siti Nurbaya (2004), Jelita & Juwita (2005), Habibi dan Habibah (2005), Alisha (2007), dan Police 86 (2012). Sedangkan untuk film, pria bertubuh tinggi itu membintangi film Kawin Kontrak 3 (2013), Doea Tanda Cinta (2015), Why Do You Love Me (2023), hingga Mohon Doa Restu (2023).
 
Bahkan ia masih terlibat film yang belum dirilis yakni film terakhir dari trilogi Buya Hamka bersama aktor kawakan lain, yaitu Vino G. Bastian.

Pilihan Editor: Kualifikasi Olimpiade 2024 untuk Cabang Bulu Tangkis Sisakan 40 Hari, Indonesia Hanya Punya 6 Wakil di Zona Lolos

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus