Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Renault Daniel Ricciardo meyakini kondisi cuaca yang dingin dan lintasan yang basah membuat balapan Formula 1 GP Jerman di Nurburgring berpotensi chaos. Ia memprediksi cuaca dingin dapat meningkatkan aksi setiap pembalap, akhir pekan ini. "Laporan cuaca terlihat cukup dingin dan basah, tentu akan sangat berbeda dengan beberapa balapan terakhir kami yang hangat," kata dia, dikutip dari Crash, Rabu, 7 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di tengah kondisi itu, menurut dia, "Akan menarik untuk melihat bagaimana setiap mobil berperilaku dalam kondisi ini. Secara keseluruhan, mengingat waktu dalam setahun ini bisa menjadi akhir pekan yang tidak dapat diprediksi, kita semua bisa mengikuti balapan yang gila di seri ini. Mari kita lihat apa yang terjadi."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hujan rintik-rintik diperkirakan akan turun sepanjang akhir pekan di Nurburgring. Beberapa hari terakhir, suhu lintasan diperkirakan tidak melebihi 10 derajat.Sebalumnya, balapan Nurburgring 24 Hours, yang berlangsung pada akhir September lalu, sempat terhenti selama sembilan setengah jam karena hujan deras.
Direktur Balap Renault Ciaron Pilbeam menekankan bahwa tim harus mengatur perencanaan balapan dengan cermat dan dengan cara terbaik dalam manajemen ban, akhir pekan ini. "Kami perlu bersiap untuk fokus memperbaiki ban jika kering dan untuk mempertimbangkan bagaimana dan kapan kami menggunakan ban basah. Kami juga melihat ramalan cuaca hujan selama akhir pekan," ujarnya.
Adapun Kepala Tim Red Bull Christian Horner mengatakan timnya perlu mempersiapkan setiap kemungkinan untuk seri Formula 1 di Nurburgring. "Ini akan menjadi tantangan. Apa pun bisa terjadi di sana, maka kami harus bersiap untuk semuanya. Ambil jaket musim dinginmu karena menurutku kamu akan membutuhkannya," ujar dia.