Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah penampilannya di Grand Prix Singapura, Daniel Ricciardo, pembalap Formula 1 atau F1 asal Australia, mengakui balapan tersebut akan menjadi penampilan terakhirnya di ajang balap paling bergengsi di dunia ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya harus mengakui bahwa ini mungkin akhir dari perjalanan saya di F1," katanya dikutip dari situs web Formula 1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengenal Daniel Ricciardo
Daniel Joseph Ricciardo lahir di Perth, Australia, pada 1 Juli 1989. Pada usia sembilan tahun, ia menyukai balap. Dikutip dari situs web Daniel Ricciardo, ia memperoleh beasiswa untuk bersaing di ajang Formula BMW Asia pada 2006. la finis ketiga di kejuaraan tersebut. Tahun-tahun berikutnya, Ricciardo melanjutkan kariernya di berbagai kejuaraan balap junior seperti Formula Renault 2.0 dan Formula 3, hingga akhirnya menjuarai British Formula 3 Championship pada 2009.
Kariernya di Formula 1 dimulai dengan tim Hispania Racing Team (HRT), sebelum pindah ke Scuderia Toro Rosso (sekarang Alpha Tauri), tim junior dari Red Bull Racing. Di Toro Rosso, Ricciardo menghabiskan dua musim (2012-2013). Bakat Ricciardo memikat minat Red Bull Racing, yang kemudian mengontraknya untuk musim 2014
Bergabung dengan Red Bull Racing pada 2014, ia mencatatkan kemenangan di tiga balapan, yakni di Kanada, Hungaria, dan Belgia. Kemenangan tersebut menempatkan dia di posisi ketiga dalam klasemen akhir pembalap. Ricciardo mengalahkan rekan setimnya, Sebastian Vettel.
Ricciardo terus konsisten finis di posisi lima besar klasemen pembalap dan menambah koleksi kemenangannya, termasuk di Malaysia pada 2016 dan di Azerbaijan pada 2017. Salah satu momen ikonik dalam karier Ricciardo adalah kemenangannya di Monaco pada 2018. Setelah mengalami kegagalan teknis di Monaco dua tahun sebelumnya saat ia memimpin balapan, Ricciardo berhasil membayar lunas kekecewaannya dengan meraih kemenangan.
Pada 2019, Ricciardo meninggalkan Red Bull untuk bergabung dengan tim Renault. Meskipun ia mengakhiri musim 2020 di posisi kelima, performa yang tidak konsisten membuatnya pindah ke McLaren pada 2021. Di sana, ia meraih kemenangan di Grand Prix Italia. Namun, musim 2022, ia hanya menempati posisi ke-11 di klasemen akhir.
Setelah musim yang mengecewakan bersama McLaren, Ricciardo tidak memiliki kursi di grid untuk memulai musim 2023. Namun, tak lama setelah itu, ia kembali ke Red Bull sebagai pembalap ketiga sebelum kemudian mendapat tempat di tim Scuderia AlphaTauri.