Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Hasil Australian Open 2025: Aryna Sabalenka Melaju ke Semifinal Usai Kalahkan Anastasia Pavlyuchenkova

Aryna Sabalenka lolos ke semifinal Australian Open 2025 dan akan menghadapi sahabatnya, Paulo Badosa. Ia membuka peluang masuk jajaran elite.

21 Januari 2025 | 21.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ekspresi petenis Belarusia Aryna Sabalenka saat melawan petenis Denmark Clara Tauson dalam pertandingan babak ketiga Australia Open di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 17 Januari 2025. Aryna Sabalenka melaju ke babak keempat usai menang 7-6(5) 6-4 dari lawannya Clara Tauson. REUTERS/Tingshu Wang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aryna Sabalenka mengalahkan unggulan ke-27 asal Rusia Anastasia Pavlyuchenkova dengan skor 6-2, 2-6, 6-3 pada perempat final Australian Open 2025 di Rod Laver Arena, pada Selasa, 21 Januari 2025. Ia mengamankan tiket menuju semifinal untuk menghadapi wakil Spanyol Paulo Badosa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badosa, unggulan kesebelas, menang dua set langsung atas Coco Gauff dengan skor 7-5, 6-4. “Sejujurnya saya hanya berdoa, berusaha untuk mengembalikan bola-bola itu dalam kondisi-kondisi sulit,” kata Sabalenka, seperti dikutip dari laman resmi Australia Open. “Kami berdua memainkan pertandingan yang sulit. Saya sangat gembira, karena secara ajaib saya mampu memenangi pertandingan ini.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini merupakan kemenangan beruntun ke-19 bagi Sabalenka di Australia Open. Tetapi ia harus berjuang keras untuk mengatasi angin kencang sepanjang pertandingan.

Laga perempat final berlangsung sengit dengan hanya beberapa kali terjadi pertarungan di baseline. Sabalenka mematahkan servis lawannya untuk memimpin 3-1. Petenis Rusia Pavlyuchenkova tidak mampu mematahkan serve lawannya pada set pertama dan Sabalenka mengunci set itu setelah bermain selama 31 menit dengan pukulan forehand menyilang yang keras.

Pavlyuchenkova kemudian bangkit pada set kedua saat melepaskan forehand di dekat garis baseline untuk mematahkan serve Sabalenka. Petenis Rusia itu pun unggul 3-1.

Ia kemudian mampu memainkan beberapa kali reli dan kembali mematahkan serve Sabalenka untuk memimpin 4-1. Pada dua game berikutnya, kedua petenis saling mematahkan serve lawan masing-masing sebelum Pavlyuchenkova memimpin 5-2, dan memaksimalkan kesempatan servenya untuk memenangi set kedua.

Pada set ketiga, Sabalenka dan Pavlyuchenkova kesulitan melepaskan pukulan-pukulan terbaiknya karena faktor angin. Sebanyak empat game pertama menjadi milik petenis yang tidak melakukan servis. Memasuki game kedelapan, Sabalenka membuat gerakan penentuan, ia mematahkan serve lawannya untuk unggul 5-3 dan memenangi set sekaligus pertandingan itu dalam waktu 1 jam 53 menit.

Calon lawan Sabalenka di semifinal adalah Badosa, yang sempat hendak pensiun dari tenis pada tahun lalu karena masalah cedera punggung. Badosa menghancurkan impian Gauff untuk meraih gelar Australia Open pertamanya, pada laga yang dimainkan lebih awal.

Ia menjadi petenis putri Spanyol pertama yang mencapai semifinal turnamen utama setelah Garbine Muguruza, juga di Australia Open, pada 2020.

Pertemanan Aryna Sabalenka dan Paulo Badosa

Sabalenka memiliki rekor lima kali menang dan dua kali kalah melawan Badosa. Ia senang dengan kemajuan Badosa  di turnamen tersebut. Tetapi, ia menilai petenis Spanyol itu tidak bisa berharap ada laga mudah saat mereka bertemu di Melbourne Park.

"Kami sudah lama memutuskan bahwa di luar lapangan kami adalah teman, sementara di lapangan dia benar-benar ingin menang, saya benar-benar ingin menang.  Jadi di lapangan kami adalah pesaing dan tidak ada tempat untuk persahabatan,” kata dia.

Sabalenka juga tidak akan berspekulasi tentang peluang ergabung dengan kelompok pemain elite yang telah memenangkan tiga gelar Australian Open  berturut-turut, termasuk Margaret Court (1969-71), Evonne Goolagong (1974–76), Steffi Graf (1988–90), Monica Seles (1991–93) dan Martina Hingis. Tetapi, ia mengatakan itu bukan hal yang mustahil.

"Saya sangat senang bisa menempatkan diri saya dalam situasi ini. Saya berkesempatan menjadi salah satu dari mereka. Berada di samping nama-nama itu, wow, itu hanya mimpi. Tentu saja, saya selalu berpikir bahwa saya bisa melakukannya. Namun, fokus utama saya adalah selangkah demi selangkah.”

"Saya tahu bahwa jika saya bisa menampilkan permainan tenis terbaik saya di setiap pertandingan, jika bukan permainan tenis terbaik, maka semangat juang terbaik, saya tahu bahwa saya mampu melakukannya,” ucap Sabalenka.

ANTARA | REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus