Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic mengakui tidak yakin dengan bagaimana tubuhnya akan pulih menjelang pertemuan semifinal Australian Open 2025 melawan Alexander Zverev, Kamis, 23 Januari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petenis Serbia ini mendapatkan perawatan medis di luar lapangan pada akhir set pertama pertandingan perempat finalnya melawan rival beratnya Carlos Alcaraz dan kembali dengan perban di kaki kiri atas untuk memenangi pertandingan yang berakhir Rabu dini hari waktu Melbourne.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya harus menilai situasinya besok ketika saya bangun. Saya akan mencoba melakukan sebanyak mungkin yang saya bisa dengan tim pemulihan saya, dengan fisioterapis saya hari ini, besok, beberapa hari ke depan," kata Djokovic dalam konferensi pers seusai pertandingannya, seperti disiarkan ATP, Rabu.
"Mungkin akan melewatkan latihan besok. Saya akan melihat apakah saya akan berlatih dalam dua hari atau tidak."
"Saya akan menjalaninya hari demi hari. Sekarang ini benar-benar tentang pemulihan," ujar petenis berusia 37 tahun itu.
"Saya khawatir. Sejujurnya, saya khawatir secara fisik. Tetapi jika saya berhasil menjadi cukup baik secara fisik, saya pikir secara mental, emosional saya akan termotivasi sebaik mungkin,"
Djokovic tidak ingin menjelaskan secara spesifik tentang kondisi cederanya, tetapi ia mengungkapkan keyakinannya bahwa itu bukan hal yang benar-benar baru baginya. Ia memenangi Australian Open 2023 saat menangani cedera di area yang sama.
"Ini sangat mirip dengan apa yang saya alami beberapa tahun lalu. Tepatnya tahun 2023," kata Djokovic.
"Saya jelas belum melakukan tes apa pun, selain dengan fisioterapis ketika mereka mengeluarkan saya dari lapangan saat saya menjalani jeda medis. Ia memperban saya, lalu dokter memberi saya beberapa obat, beberapa obat penghilang rasa sakit. Obat itu bekerja setelah 20, 30 menit. Obat itu memang membantu.
"Kemudian saya harus minum obat lagi, saya rasa di awal babak keempat. Sekarang setelah dingin, saya bisa mulai merasakan hal yang berbeda. Mari kita lihat bagaimana keadaannya besok dan hari demi hari."
Kekhawatiran Djokovic tentang cederanya tidak dapat menutupi kegembiraannya karena memperlebar keunggulannya dalam head to head melawan Alcaraz menjadi 5-3.
Dalam pertarungan mantan petenis No. 1 dunia itu, Djokovic menampilkan permainan yang luar biasa di set kedua, ketiga, dan keempat untuk mempertahankan rekor tak terkalahkannya di lapangan keras melawan petenis Spanyol itu.
"Pertandingan terbaik turnamen ini bagi saya dan mungkin salah satu pertandingan terbaik yang pernah dimainkan di sisi putra," kata Djokovic.
"Sangat bangga bisa menang dalam empat set. Carlos membawa begitu banyak energi dan intensitas di lapangan. Dia selalu menuntut yang terbaik dari lawannya agar memiliki kesempatan untuk menang melawannya. Saya tahu itu sebelum pertandingan."
"Saya pikir saya memulai dengan sangat baik. Pertandingannya cukup berimbang. Kemudian kecelakaan terjadi pada saya di akhir set pertama. Saya kalah di set pertama. Saya bangkit kembali. Entah bagaimana saya berhasil memenangi set kedua. Saya mulai merasa lebih baik menjelang akhir set kedua, awal set ketiga. Saya mulai bergerak lebih baik," ujar petenis yang telah mengoleksi 24 gelar major itu.
"Setiap set sangat ketat. Penonton sangat menikmatinya. Begitu banyak energi di lapangan. Luar biasa. Sejujurnya, rasanya seperti final Grand Slam. Saya berharap begitu. Penghargaan untuknya atas perjuangannya. Saya pikir kami berdua memberikan segalanya di lapangan malam ini. Semoga orang-orang melihat itu."
Djokovic kini bersiap menghadapi Zverev. Ia memegang rekor head to head 8-4 atas petenis Jerman itu.
Ia akan meminta bantuan pelatihnya Andy Murray, yang telah memenangi tiga dari empat pertemuannya dengan Zverev di level tur, untuk membantu menyusun rencana permainan.
Djokovic langsung menuju ke area timnya untuk memeluk Murray setelah mengalahkan Alcaraz, dan ia kemudian menjelaskan bahwa ia merasa itu merupakan momen penting dalam hubungan pemain-pelatih mereka.
"Saya merasa harus melakukannya di akhir pertandingan. Saya merasa semakin terhubung dengan Andy setiap hari," kata Djokovic.
"Kami menghadapi tantangan setiap hari. Orang-orang tidak melihatnya dengan jelas. Kami mencoba memanfaatkan setiap hari sebaik mungkin dan tumbuh bersama. Ia telah berkomitmen penuh terhadap karier saya dan turnamen ini semampunya."
"Itu semacam tanda penghargaan, rasa hormat kepadanya, dan fakta bahwa ia ada di luar sana, dan ia tidak perlu berada di sana. Ia menerima untuk bekerja dengan saya. Ia memberikan semua dukungannya kepada saya, kepada seluruh tim, dan berusaha mewujudkannya," ujar pemenang 10 kali Australian Open itu.
"Ini adalah kemenangan besar bagi kami semua, termasuk Andy dan saya, untuk hubungan ini. Itulah mengapa saya mendatanginya, karena saya merasa sangat bersyukur bahwa dia ada di sana."