Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hendra Setiawan mengawali kariernya di sektor ganda putra berpasangan dengan Markis Kido. Pada pengujung 2012, ia berganti pasangan dengan Mohammad Ahsan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hendra, 35 tahun, mengungkapkan masa-masa sulit yang dialaminya selama kurang lebih 25 tahun berkarier di dunia tepok bulu profesional, berpatner dengan kedua pemain itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat masih bersama Kido, Hendra mencatat sederet prestasi bergengsi, beberapa di antaranya adalah meraih medali emas Olimpiade 2008 Beijing, Kejuaraan Dunia 2007, dan menduduki peringkat pertama ganda putra dunia pada periode September 2007. Namun, pasangan ini akhirnya pisah.
"Sama Kido dulu sudah di atas terus turun. Itu cukup sulit (untuk bisa bangkit lagi)," kata Hendra saat melakukan wawancara secara virtual bersama PB PBSI di Instagram live, Sabtu, 30 Mei 2020.Markis Kido dan Hendra Setiawan. TEMPO/Subekti
Setelah berganti pasangan dengan Mohammad Ahsan yang usianya tiga tahun lebih muda, Hendra sukses mencatat prestasi. Pasangan Hendra dan Ahsan menyabet tiga kali gelar juara dunia (2013, 2015, dan 2019), dua gelar All England (2014 dan 2019), juara BWF Tour Finals pada 2019, serta menjuarai sejumlah turnamen world tour dan super series. Kini, mereka masih bertahan di peringkat dua dunia BWF.
Di balik suksesnya berpasangan dengan Ahsan, Hendra menuturkan bahwa pada awalnya tidak mudah membangun kecocokan ataupun irama ketika berganti pasangan. "Dengan Ahsan harus mulai dari awal lagi. Itu pasti sulit," ucapnya.
Dari berbagai hal yang dialaminya pada masa sulit, kegagalan di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro menjadi hal tersulit sekaligus kenangan terburuk yang dirasakan Hendra. Ketika itu, mereka datang sebagai pemain peringkat dua dunia dengan harapan membawa pulang medali emas, tetapi malah tersingkir sejak awal.Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan. badmintonindonesia.org
Pada babak penyisihan Grup D, Hendra/Ahsan kalah dari peringkat lima dunia saat itu Cha Biao/Hong Wei dari Cina dalam dua game langsung dengan skor 15-21, 17-21.
"Olimpiade 2016 itu adalah (masa) sulit karena kesempatannya lebih besar, tapi gagal. Kami juga dulu underperformed banget," kata Hendra.
Kini Hendra/Ahsan fokus mempersiapkan diri untuk Olimpiade 2020 Tokyo yang ditunda penyelenggaraannya pada tahun depan, tepatnya 23 Juli-8 Agustus 2021. Penyelenggaraan Olimpiade digeser karena adanya pandemi virus corona atau Covid-19.