Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Indonesia Gagal ke Semifinal Piala Uber, Menpora Minta Hal Ini

Menpora Imam Nahrawi meminta PBSI segera mengevaluasi performa tim Uber Indonesia yang takluk oleh Thailand di babak delapan besar Piala Uber 2018.

25 Mei 2018 | 07.37 WIB

Tim Piala Uber Indonesia bersiap melakukan sesi foto mengenakan kostum tim di Pelatnas PBSI, Jakarta, 8 Mei 2018. Tim Uber terdiri dari: Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung, Dinar Dyah Ayustine, Ruselli Hartawan, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris, Rizki Amelia Pradipta, Nitya Krishinda Maheswari dan Ni Ketut Mahadewi Istarani. ANTARA/Puspa Perwitasari
Perbesar
Tim Piala Uber Indonesia bersiap melakukan sesi foto mengenakan kostum tim di Pelatnas PBSI, Jakarta, 8 Mei 2018. Tim Uber terdiri dari: Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung, Dinar Dyah Ayustine, Ruselli Hartawan, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris, Rizki Amelia Pradipta, Nitya Krishinda Maheswari dan Ni Ketut Mahadewi Istarani. ANTARA/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora Imam Nahrawi meminta Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) segera mengevaluasi performa tim Piala Uber Indonesia. Evaluasi diminta pasca-kegagalan tim Uber Indonesia lolos ke babak semifinal setelah kalah oleh tuan rumah Thailand 2-3 dalam laga yang digelar di Impact Arena, Bangkok, Kamis, 24 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sudah tentu saya minta PBSI mengevaluasi tim Uber, karena ini juga terkait dengan target medali di Asian Games 2018," kata Imam saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak awal, tim Uber Indonesia memang bukan unggulan di turnamen beregu dua tahunan itu. Meski begitu, PBSI menargetkan Indonesia setidaknya dapat lolos ke babak semifinal.

Imam pun meminta PBSI terus mencari bibit atlet potensial yang bisa dikembangkan. Bibit ini ia sebut bisa dicari dari sekian banyak klub bulu tangkis yang ada di Indonesia. Imam terutama menyoroti sektor tunggal putri yang masih tertinggal dibanding sektor lain.

"Saya kira Mbak Susi (Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susi Susanti) harus turun tangan lebih cepat. Ketua Umum juga begitu. Manfaatkan momentum ini untuk mencari pelapis yang banyak, karena kita tahu di tunggal putri butuh Susi Susanti baru," ujar Imam.

Dalam pertandingan kontra Thailand, Indonesia tertinggal di awal setelah tunggal pertama Indonesia, Fitriani, ditaklukkan Ratchanok Intanon. Pasangan ganda putra Greysia Polii/Apriyani Rahayu sempat menyamakan kedudukan 1-1.

Asa sempat muncul setelah tunggal kedua, Gregoria Mariska Tunjung, menang atas Nitchanon Jindapol. Namun harapan Indonesia harus kandas setelah pasangan ganda putri, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, dan tunggal terakhir, Ruselli Hartawan, takluk oleh wakil tuan rumah.

Imam pun meminta masyarakat tetap mengapresiasi perjuangan yang ditunjukkan tim Uber Indonesia. "Perjuangan sudah dilakukan. Mereka sudah menunjukkan performa terbaiknya," tuturnya.

Dengan hasil ini, Indonesia kembali gagal membawa pulang Piala Uber ke Tanah Air. Harapan Indonesia masih tersisa dari tim Thomas. Tampil sebagai unggulan ketiga, tim Thomas Indonesia berhasil melaju ke babak semifinal setelah menaklukkan Malaysia 3-1.

EGI ADYATAMA 

 

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus