Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Satria Muda Pertamina berhasil menjuarai Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 dengan menaklukkan Pelita Jaya di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Satria Muda mampu menundukkan tuan rumah dengan skor 69-64. Hasil itu membuat skor akhir final menjadi 2-1 untuk keunggulan Satria Muda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di pertandingan terakhir final IBL 2017-2018 yang dipimpin wasit asal Filipina Reynaldo Yante ini, kedua tim menurunkan para pemain terbaiknya sejak awal. PJ memasang dua pemain senior Amin Prihantono dan Xaverius Prawiro, didampingi Adhi Prasetyo, Wayne Bradford dan Chester Giles.
Sementara itu, Satria Muda memainkan Hardianus, Christian "Dodo" Sitepu, Jamarr Johnson, Dior Lowhorn dan sang kapten Arki Dikania Wisnu.
Awal kuarter pertama, Satria Muda langsung mencetak tiga angka lewat lemparan bebas Lowhorn dan tembakan dua angka dari Andre Johnson. Perlahan namun pasti, Satria Muda menjauhi perolehan poin Pelita Jaya dan di lima menit awal kuarter pertama, Satria Muda memimpin dengan skor 13-6.
Pelita Jaya yang berusaha mengejar, terus tertinggal oleh Satria Muda dan hanya mampu memperpendek jarak menjadi selisih poin tujuh angka melalui lemparan bebas Amin Prihantono yang merubah skor menjadi 8-15. Namun setelah itu, Satria Muda kembali menjauhi poin Pelita dan lemparan dua poin Andre Johnson, menutup kuarter pertama 21-11 untuk keunggulan Satria Muda .
Lemparan dua angka dari Lowhorn yang membuka kuarter kedua dengan keunggulan Satria Muda 12 angka yang membuat skor 23-11, dibalas oleh lemparan tiga angka dari Bradford yang kembali memperkecil ketertinggalan Pelita menjadi 23-14.
Bradford yang bermain cukup trengginas di kuarter ini, berhasil memperkecil defisit angka menjadi tujuh poin lewat lemparan dua angka yang merubah skor menjadi 16-23.
Namun lemparan tiga angka Juan Laurent membuat Satria Muda kembali memimpin 10 poin 26-16. Di akhir kuarter, kedua tim saling berbalas serangan, namun Satria Muda tetap dominan dan menutup kuarter dengan skor 35-25.
Ketatnya laga semakin terlihat di kuarter ketiga. Di awal kuarter, pelanggaran yang dilakukan Bradford berbuah hadiah dua lemparan bebas bagi Satria Muda yang diselesaikan dengan baik oleh Arki Dikania yang menjauhkan skor menjadi 37-25.
Meski dengan semangat luar biasa dari pendukung tuan rumah, Pelita Jaya tampak tidak bisa keluar dari tekanan Satria Muda yang luar biasa dengan berbagai serangannya. Tiga angka dari Giles lewat lemparan dua angka dan satu lemparan bebas, menutup kuarter ini dengan skor 54-42 untuk Satria Muda .
Di kuarter pamungkas, Satria Muda mampu memimpin hingga 15 angka lewat lemparan tiga angka Lowhorn yang merubah skor 57-42. Namun hal tersebut tak berlangsung lama karena kecemerlangan Pelita sungguh terlihat di kuarter ini.
Di akhir kuarter, dunk Bradford membuat GOR Sumantri bergemuruh dan merubah skor menjadi hanya berjarak tiga poin 67-64. Namun beruntung Satria Muda bisa membalas lewat lemparan dua angka Arki Dikania yang merubah kedudukan menjadi 69-64 dan skor tersebut bertahan hingga akhir laga yang membuat Satria Muda Pertamina dipastikan menjadi juara IBL 2017-2018.
Di kubu Satria Muda, Andre Johnson menjadi menjadi yang terbaik di laga final ketiga IBL itu dengan membuat 21 poin, lima rebound dan dua asis. Sementara di kubu Pelita Jaya, Wayne Bradford menjadi yang terbaik dengan membuat 26 poin, tiga rebound dan tiga assist.