Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Kisah Andrika Rachman Bendung Penalti Myanmar Saat Timnas U-16 Lolos ke Final Piala AFF

Kiper Timnas U-16 Indonesia Andrika Rachman terus berzikir saat menghadapi adu penalti melawan Myanmar dalam semifinal Piala AFF U-16 2022.

11 Agustus 2022 | 06.39 WIB

Timnas U-16 Indonesia. (pssi.org)
Perbesar
Timnas U-16 Indonesia. (pssi.org)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kiper Timnas U-16 Indonesia Andrika Rachman mengaku terus berzikir saat menghadapi adu penalti melawan Myanmar dalam semifinal Piala AFF U-16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu malam, 10 Agustus.

"Saya dibekali orang tua di rumah, dan saudara-saudara juga, agar terus berzikir supaya diberikan rezeki sama Allah SWT," kata Andrika usai pertandingan di Yogyakarta.

Berkat zikir Andrika mengaku tampil lebih tenang sehingga dapat menghalau tendangan penalti pemain Myanmar Shine Wanna Aung.

Upaya pemain muda Borneo FC Samarinda itu pun membawa Indonesia memenangi adu penalti dengan skor 5-4 setelah imbang 1-1 selama 120 menit.

Selain nasihat keluarga, Andrika mengakui ketenangan dirinya muncul setelah mendapat masukan pelatih kiper timnas U-16 Indonesia Markus Horison.

"Coach Markus menyuruh saya lebih tenang dan fokus menerapkan apa yang sudah dilatih. Saya mempraktikkan tip dari coach Markus dan, alhamdulillah, hari ini membuahkan hasil," kata pemain berusia 16 tahun itu.

Indonesia melaju ke final Piala AFF untuk menghadapi Vietnam yang mengalahkan Thailand 2-0 dalam semifinal lainnya. Indonesia menciptakan gol dari Muhammad Riski Afrisal, sedangkan Myanmar dari gol Nay Min Htet.

Dalam adu penalti, seluruh penendang Indonesia yakni Muhammad Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, Arkhan Kaka, Muhammad Riski Afrisal dan Muhammad Nabil Asyura berhasil menuntaskan tugas dengan baik, sedangkan Myanmar hanya empat pemain yaitu Kaung Khant Zaw, Brang Don Le, Khon Cho Htoo, Myat Phone Khant. 

Rapor: Blunder lalu Jadi Pahlawan

Meski jadi pahlawan saat adu penalti, kiper Andrika Rachman disorot pelatih Bima Sakti karena kesalahannya pada laga semifinal menghadapi Myanmar.

"Nanti ketika melawan Vietnam (dalam final), tak boleh ada lagi kesalahan antisipasi dan kurang komunikasi," kata Bima usai pertandingan versus Myanmar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Andrika salah mengantisipasi umpan lambung lantaran bertabrakan dengan rekannya sehingga bola hasil halauannya jatuh ke kaki gelandang Myanmar  Nay Min Htet yang tanpa kesulitan memasukkan bola  ke dalam Indonesia.

Indonesia baru menyamakan kedudukan pada menit ke-70 lewat tendangan bebas Muhammad Riski Afrisal. 

Kedudukan tak berubah hingga waktu normal tuntas sehingga laga dilanjutkan kepada adu tendangan penalti yang dimenangkan Indonesia 5-4.

Andrika menjadi pahlawan setelah menepis satu tendangan pemain lawan, namun di mata Bima ini tak menghapus kesalahannya.

"Begitu tadi kami menang, Andrika langsung mendatangi saya dan meminta maaf atas kesalahannya. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan bek, tapi mungkin (suaranya) kurang keras sehingga terjadi gol ke gawang kami," tutur Bima.

Andrika Rachman selalu bermain sejak menit pertama sepanjang Piala AFF U-16 2022. Dari laga pertama Grup A hingga semifinal penjaga ia baru kebobolan dua gol.

Baca Juga: Ketua PSSI Janji Datangkan Orang Tua Seluruh Pemain Timnas U-16 ke Final Piala AFF

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus