Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rekor lama yang dipegang oleh Casey Stoner akhirnya berhasil disamai oleh Marc Marquez pada MotoGP Thailand 2025. Marquez berhasil menjadi pembalap pabrikan Ducati pertama yang memenangi balapan perdananya bersama tim tersebut sejak Stoner melakukannya pada tahun 2007.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak kemenangan Stoner dalam debutnya di Ducati, tidak ada pembalap lain yang mampu mencatatkan pencapaian serupa. Nama-nama besar seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo gagal memecahkan rekor itu. Francesco Bagnaia, meski sukses di kemudian hari, juga tidak mampu meraih kemenangan dalam balapan perdananya sebagai pembalap pabrikan Ducati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marc Marquez berhasil menyamai catatan itu pada balapan MotoGP Thailand di Buriram, Minggu, 2 Maret 2025. Ia melengkapi keberhasilan menjuarai sprint race sehari sebelumnya.
Ini menjadi kemenangan pembuka musim pertama Marquez sejak 2014. Lebih mengesankan lagi, ini adalah pertama kalinya ia memimpin klasemen setelah 93 balapan terakhir.
Dalam balapan itu, Marquez harus mengatasi ketegangan soal tekanan ban depan, yang sempat membuatnya melambat di lap ketujuh. Hal ini memaksanya melepaskan posisi terdepan kepada adiknya, Alex Marquez, sebelum akhirnya kembali merebut pimpinan balapan pada lap ke-23 dan finis dengan keunggulan 1,7 detik.
Marquez akhirnya finis terdepan, diikuti Alex. Rekan setimnya di Ducati Lenovo, Bagnaia, finis ketiga. Formasi podium ini persis sama dengan balapan sprint sehari sebelumnya.
Hasil dari balapan seri perdana ini membuat Marquez kini menjadi calon kuat juara. Namun, persaingan belum sepenuhnya terpetakan karena juara bertahan Jorge Martin masih absen dalam balapan perdana ini akibat cedera.
Keberhasilan Marc Marquez menyamai rekor Stoner terbilang istimewa. Ia memecahkan catatan yang telah bertahan selama 18 tahun.
Pada 2007, Stoner meninggalkan Honda untuk bergabung dengan Ducati dan langsung tampil impresif dengan memenangkan balapan pembuka musim di Qatar. Ia bahkan memenangkan tiga dari empat balapan pertama dan akhirnya secara mengejutkan meraih gelar juara dunia MotoGP di musim debutnya bersama Ducati.
Pada saat itu, proyek Ducati masih berada di tahap awal perkembangan. Stoner tidak diunggulkan, namun ia membuktikan diri sebagai salah satu pembalap terbaik. Berbeda dengan situasi Marquez saat ini, yang datang ke Ducati dengan prediksi kuat untuk meraih gelar juara dunia 2025.
Setelah satu tahun beradaptasi dengan motor Desmosedici versi lama di tim satelit Gresini, Marquez kini memiliki akses ke material terbaru yang sama dengan Pecco Bagnaia.
Bagi Marquez, hasil di MotoGP Thailand ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. “Ini luar biasa. Saya tidak bisa meminta lebih,” katanya. “Kami memulai perjalanan baru ini dengan pole position, kemenangan ganda di sprint race dan balapan utama.”
Ia juga memberikan apresiasi besar kepada tim pendukungnya. “Mereka membuat saya merasa sangat nyaman, baik di atas motor maupun di paddock. Marco Rigamonti, para mekanik, bahkan manajer tim, semuanya membuat saya merasa seperti sudah bekerja bersama mereka selama 10 tahun,” tambahnya.
CRASH, MOTOGP