Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Korea Selatan Paulo Bento protes keras kepada wasit, saat pertandingan Korea Selatan vs Ghana. Asal mulanya, saat injuri time, timnas Korea Selatan meskupun sudah tertinggal 2:3 dari timnas Ghana melakukan serangan terus menerus. Dan saat berbuah sepakan pojok, wasit Anthony Taylor malah meniup peluit tanda pertandingan selesai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Padahal jika kejadiannya seperti ini, biasanya bola mati itu diselesaikan terlebih dulu sebelum wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Itu yang membuat Paulo Bento protes dan mengamuk, dan ia diganjar kartu merah oleh Taylor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Piala Dunia 2022 Uruguay vs Korea Selatan, Paulo Bento Cari Cara Manfaatkan Son Heung-min
Karier Pelatih Paulo Bento
Pada 2018, Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) mengumumkan, eks manajer Portugal Paulo Bento sebagai pelatih kepala tim nasional. Kim Pan-gon, pejabat tinggi KFA yang bertugas mencari pelatih baru, mengatakan dengan ‘empat tahun kesabaran dan dukungan’ Bento akan membawa Taeguk Warriors ke level baru.
“Pelatih Bento cocok dengan gaya sepak bola Korea saat dia mengejar permainan dengan tekanan tinggi dan pertahanan yang ketat menyangkal peluang lawan untuk melakukan serangan balik. Dia professional, karismatik, dan memiliki semangat serta kepercayaan diri,” ujar Kim seperti yang dikutip dalam laman hidustantimes.
Kim juga memuji Bento – yang membawa Portugal ke semifinal Euro 2012, atas kekuatannya di babak sistem gugur kompetisi. Bento mengambil kendali Portugis pada tahun 2010 setelah empat musim bertugas di Sporting Lisbon, tetapi dipecat pada tahun 2014 setelah kekalahan kandang yang memalukan dari Albania.
Kemudian, laki-laki berusia 53 tahun ini bertugas di klub Brazil Cruzeiro dan Olympiakos di Yunani, dan ditunjuk sebagai pelatih klub Liga Super China Chongqing Lifan pada Desember tahun 2017. Bento - gelandang bertahan tahun yang tampil 35 kali bersama Portugal menggantikan pelatih Korea sebelumnya Shin Tae-yong.
Melalui berbagai penelusuran, dibawah kepemimpinan Paulo Bento, Korea Selatan mencapai perempat final Piala Asia AFC 2019, namun harus tersingkir oleh juara Qatar. Selain itu, Februari 2022, Bento membimbing Korea Selatan ke kualifikasi langsung Piala Dunia Qatar dengan kemenangan tandang 2-0 atas Suriah.
Pada 17 Agustus 2018, Bento diangkat menjadi manajer timnas Korea Selatan, dengan kontrak memasukkan Piala Dunia 2022. Memiliki sebutan ‘pemakan piala’, Bento memimpin timnya ke Kejuaraan Sepak Bola EAFF tahun 2019 setelah kalah 1-0 dari Jepang. Ini menandai ketiga kalinya Korea Selatan memenangkan turnamen, dan menjadi kemenangan kedua berturut-turut atas lawan tersebut.
Lantaran bintang Tottenham Son Heung-min bebas dari cedera, Korea Selatan tergabung dalam grup yang sulit bersama Ghana, Portugal, dan Uruguay, bertujuan berusaha lebih baik daripada tersingkir pada babak penyisihan grup edisi. Bento biasanya menggunakan formasi 4-4-2 dan 4-1-4-1 pada beberapa kesempatan, dan dia akan menggunakan beberapa formasi khusus Korea Selatan pada Piala Dunia
BALQIS PRIMASARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
