Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Andrea Dovizioso mungkin memimpin klasemen pembalap MotoGP setelah tujuh seri balap, tetapi pembalap Ducati itu mengakui masih banyak kendala yang dihadapi dalam persaingan merebut gelar juara musim 2020. Gaya pengereman yang keras dianggap tidak berhasil musim ini sehingga ia mengakui kecepatan motornya tidak cukup kuat untuk bersaing dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia hanya berselisih empat poin dari posisi kedua dan ketiga yang ditempati Fabio Quartararo dan Maverick Vinales menjelang paruh kedua musim yang akan berlangsung di MotoGP Catalunya, akhir pekan ini. Ia kecewa lantaran hanya mendapatkan dua podium dari tujuh balapan. "Intinya adalah kami tidak dalam situasi yang baik untuk benar-benar bertarung," kata Dovizioso dikutip dari Crash, Kamis, 24 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Andrea Dovizioso meneruskan, "Yang pasti semuanya bisa terjadi, tapi kecepatan kami tidak ada untuk benar-benar bertarung. Ini membuat frustrasi, karena kami bekerja sangat keras untuk mencoba beradaptasi dengan rem, tapi saya masih belum bisa melakukannya. Dari data, sangat mudah dilihat, tapi di lintasan, sangat sulit untuk mengubahnya."
Masalah Dovizioso dan rekan setimnya Danilo Petrucci berasal dari peningkatan grip yang ditawarkan oleh konstruksi ban belakang baru untuk tahun 2020. Menurut dia, kondisi ban musim ini sangat jauh berbeda dengan ban yang digunakan selama tiga musim sebelumnya. "Anda harus balapan dengan cara yang sangat berbeda. Ban tahun lalu memiliki cengkeraman yang sangat rendah, dan kami bekerja keras pada penyiapannya," ujarnya.
Pembalap asal Italia itu menambahkan, "Dengan ban ini, benar-benar kebalikannya, karena bagian belakang memiliki daya cengkeram yang lebih besar, terutama pada pengereman. Berdasarkan data, perbedaannya cukup jelas, tetapi sangat sulit untuk melakukannya. Itu seperti berlawanan dengan naluri Anda. Setiap kali Anda mengerem sedikit lagi, Anda menempatkannya pada posisi yang buruk untuk menghentikannya."
Dovizioso menjelaskan bahwa dia masih berusaha untuk mengimbangi cara kurang mendorong motor dalam situasi pengereman. Ia menyinggung pembalap Pramac Ducati Francesco Bagnaia yang mampu melakukan pengereman dengan lebih baik. "Ini sesuatu yang sulit dilakukan. Jika Anda lambat dan Anda harus lebih baik. Tapi sangat sulit untuk membuatnya, terutama karena saya tidak pernah mengerem dengan cara itu," ujarnya.
"Saya sangat kecewa, dan kami tidak senang dengan situasi yang ada, tapi kami masih berjuang untuk kejuaraan. Yang pasti kami tidak akan menyerah, juga karena setiap trek akan menjadi cerita baru, lebih dari masa lalu. Di Barcelona, saya mengharapkan cengkeraman Ducati yang sangat rendah agar menciptakan situasi yang sama sekali berbeda," ujar Dovizioso.