Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic mengincar gelar kedelapan dalam turnamen grand slam Wimbledon yang dimulai Senin, 3 Juli 2023. Ia akan mempertahankan gelarnya sekaligus berusaha menyamai rekor Roger Federer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Djokovic baru saja mematahkan rekor bersama Rafael Nadal untuk 23 gelar Grand Slam di French Open 2023. Petenis berusia 36 tahun akan menjadi favorit juara di All England Club.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan gelar Australian Open ke-10 dan Roland Garros ketiga yang dia raih musim ini, kemenangan kedelapan Wimbledon akan membuat Djokovic hanya membutuhkan US Open pada September mendatang untuk mengikuti Rod Laver yang memenangi empat turnamen major sekaligus pada 1969.
"Dia mengambil kakimu, lalu dia mengambil jiwamu, lalu dia menggali kuburmu dan kamu berada di pemakaman dan kamu mati," kata pelatih Goran Ivanisevic soal kegigihan Djokovic, dikutip dari AFP, Minggu.
Djokovic memenangi gelar dalam empat kunjungan terakhirnya ke Wimbledon dan belum pernah kalah di Centre Court sejak final 2013.
Di antara lima rival teratasnya di Wimbledon tahun ini, tidak ada yang melampaui babak 16 besar, sementara juara dua kali Nadal absen karena cedera.
Gelar major ke-24 bagi Djokovic akan membawanya sejajar dengan Margaret Court untuk gelar Grand Slam terbanyak yang dimenangi oleh satu pemain.
"Dia masih bergerak seperti kucing di lapangan. Dia ada di sana. Seperti seorang Ninja, dia ada di mana-mana. Dia akan menemukan semacam motivasi untuk menang 24, mungkin 25, entah di mana akhirnya," ujar Ivanisevic.
Ancaman dari Alcaraz
Petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz akan menjadi ancaman terbesar Djokovic, terutama karena petenis muda Spanyol itu kini telah memiliki gelar lapangan rumput perdananya berkat kemenangannya di Queen's akhir pekan lalu.
Namun, Alcaraz mengakui bahwa tekanan dan ketegangan menghadapi Djokovic di semifinal French Open menyebabkan kram yang memicu kekalahannya.
"Saya melihat Djokovic tidak pernah kalah dalam pertandingan di Centre Court sejak 2013 ketika dia kalah melawan Andy Murray -- jadi ini 10 tahun, gila," kata Alcaraz yang lolos ke 16 besar pada 2022 sebelum kalah dari Jannik Sinner.
"Tapi saya berharap ada penonton di belakang saya untuk mengubah status itu."
Pilihan Editor: 6 Petenis Indonesia yang Pernah Lolos ke Perempat Final Wimbledon