Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perenang andalan Indonesia, Joe Aditya Kurniawan, mengatakan ingin memecahkan rekor nasional yang ia sendiri di Olimpiade Paris 2024. Ia memastikan bahwa medali emas tentu menjadi target utama yang ingin dicapai untuk berprestasi mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Selain target medali, perbaikan catatan waktu rekornas 52,75 detik di Kejuaraan Nasional Antarklub atau IOAC 2023 dalam nomor 100 meter gaya kupu-kupu menjadi target lain.
"Target saya adalah memecahkan rekornas saya sendiri pada 2023. Dimana rekor tersebut menjadi yang tertinggi saat ini untuk di Indonesia dalam poin Federasi Renang Internasional (FINA)," kata Joe usai mengikuti kegiatan pelepasan dan doa bersama Pengurus Besar Akuatik Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024 di Jakarta, Jumat, 19 Juli 2024.
Dalam Olimpiade 2024, ia akan turun dalam nomor 100 meter gaya kupu-kupu. Joe akan menemui sejumlah lawan terberat dari Amerika Serikat, Hungaria, dan Australia. "Ya target selanjutnya untuk level internasional, tentu saya ingin memperbaiki ranking dunia saya juga," ujar pemuda 23 tahun tersebut.
Oleh sebab itu, dia meminta doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar bisa mewujudkan target-target tersebut. Peraih Perak SEA Games 2021 itu menyatakan siap berlaga dalam Olimpiade nanti. Dia mengaku sudah melakukan persiapan 100 persen, agar bisa berprestasi mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Olimpiade Paris 2024 akan dimulai 26 Juli-11 Agustus 2024. Joe akan bertanding pada 2 Agustus mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perenang Indonesia Joe Aditya Kurniawan. (PRSI)
Azzahra Permatahani Bawa 2 Target
Azzahra Permatahani, perenang putri Indonesia, juga berniat ingin memperbaiki catatan waktu terbaik di Olimpiade Paris 2024. Medali emas tentu menjadi target utama, tetapi perbaikan catatan waktu rekor nasional yang dimilikinya juga menjadi fokus dalam ajang empat tahunan tersebut.
Untuk mencapai hal tersebut, ia tengah fokus latihan di nomor 200 meter gaya ganti untuk Olimpiade nanti. "Kalau saya sebenarnya ingin memecahkan rekornas sendiri. Kalau persiapan sudah hampir 100 persen, latihannya lancar dan pelatih selalu mendukung," kata Azzahra.
Pengalaman mengikuti Olimpiade ini merupakan yang kedua kali baginya. Ia mengatakan jauh lebih bersemangat untuk mengikuti ajang olahraga multi event itu karena bakal ditonton banyak orang yang akan memberikan dukungan langsung di venue pertandingan.
"Kalau untuk perbandingan di Olimpiade Tokyo sebelumnya, tentu dari sisi penonton karena saat itu masa pandemi COVID-19 jadi sepi. Di Paris nanti pasti berbeda karena banyak penonton," ujar atlet berumur 22 tahun itu.
Perempuan kelahiran 7 Januari 2002 itu menambahkan, saat ini dirinya sudah mulai berhati-hati dalam menjalani latihan guna menghindari cedera. Untuk menghindari hal itu, dia selalu melakukan peregangan atau stretching yang benar sebelum latihan dan bertanding nanti, sehingga saat 'nyebur' ke kolam fisiknya sudah siap.
Azzahra Permatahani tampil gemilang dengan memecahkan dua rekor nasional (rekornas) pada ajang Jakarta Open Swimming Championship 2019 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno. Rekor pertama yang dipecahkan gadis berusia 17 tahun itu di nomor 200 meter gaya dada dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik pada hari pertama penyelenggaraan. Catatan waktu tersebut menggeser rekornas milik Vannesae Evanto, yakni 2 menit 32,57 detik pada 2018.
Pemecahan rekor nasional kedua terjadi pada hari kedua, dalam nomor 200 meter gaya ganti putri dengan catatan waktu 2 menit 16,43 detik. Rekornas itu memperbaiki catatan waktu atas namanya sendiri yang tercipta di IOAC 2018 dengan waktu 2 menit 16,71 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini