Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Vietnam, Philippe Troussier, mendukung penambahan peserta putaran final Piala Dunia menjadi 48 Tim mulai 2026. Pria asal Paris berusia 68 tahun, yang mendapat julukan 'Dokter Penyihir Putih' saat bekerja dengan tim-tim di Afrika sebelum memimpin Jepang di putaran final Piala Dunia 2002, itu yakin langkah FIFA tersebut akan membawa manfaat positif jauh melampaui batasan permainan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini akan memberikan dampak yang besar, tidak hanya bagi negara-negara yang mampu pergi ke Piala Dunia, tetapi juga akan membangun negara tersebut," kata Troussier kepada Reuters pada Selasa, 27 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ketika Anda tahu negara Anda tidak memiliki harapan, bahkan kurang dari 1 persen untuk pergi ke Piala Dunia, mengapa mengembangkan lapangan? Mengapa membayar pelatih asing? Mengapa memulai program teknis untuk pemain muda? Anda tidak punya mimpi. Dan kita harus bermimpi. Kita harus berharap.”
Banyak tradisionalis yang tidak senang dengan penambahan jumlah tim dari sebelumnya 32 peserta sejak Piala Dunia 1998, dengan alasan kualitas kompetisi akan berkurang. Bagi orang-orang seperti Troussier, yang telah melatih terutama di Afrika dan Asia selama 35 tahun terakhir, prospek lebih banyak negara dari luar Eropa dan Amerika Selatan yang lolos ke putaran final adalah hal positif.
“Dengan 48 tim, delapan di Asia dan terutama di Asia Tenggara, maka tim bisa bermimpi,” ujarnya. "Secara pribadi saya mendukung proyek ini.”
Terlepas dari popularitas sepak bola yang sangat besar di wilayah ini, tidak ada negara Asia Tenggara yang lolos ke Piala Dunia sejak Indonesia—yang kala itu masih bernama Hindia Belanda—tampil di putaran final pada 1938.
Troussier telah ditugasi untuk mengubah hal itu saat ia ingin melanjutkan pekerjaan yang dilakukan oleh Park Hang-seo asal Korea Selatan, yang membawa Vietnam lolos ke fase terakhir kualifikasi Asia untuk pertama kalinya pada 2021.
"Itu sebabnya Federasi Sepak Bola Vietnam membuat anggaran khusus dan terus terang saya memiliki semua fasilitas untuk menyelesaikan pekerjaan saya dan mereka percaya pada saya," katanya.
Troussier yakin format yang diperbesar, yang dimulai dengan Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, juga dapat menguntungkan negara-negara yang secara tradisional kuat, banyak di antaranya tersandung selama fase grup di turnamen tersebut.
"Saya mengerti ketika orang bertanya mengapa Anda ingin Piala Dunia diikuti oleh 48 tim," katanya. ”Tapi dalam hal ini kita harus mempertimbangkan Piala Dunia yang sesungguhnya tidak akan dimulai pada tahap pertama, karena berapa banyak tim besar yang akan keluar seperti yang mereka lakukan dalam format lama?"
Troussier menunjukkan bahwa juara bertahan Prancis tersingkir di fase grup pada 2002 sementara Spanyol dan Jerman tersingkir pada babak awal pada 2014 dan 2018 masing-masing setelah memenangi trofi empat tahun sebelumnya.
"Di awal proses, tim level tinggi membutuhkan waktu," tambahnya. "Dalam format ini mereka bisa melakukan pemanasan dan itulah mengapa kita bisa mempertimbangkan Piala Dunia yang sebenarnya akan dimulai setelah dua minggu.”
"Setiap empat tahun ini adalah festival besar dan jika Anda adalah negara kecil, Anda dapat bekerja keras dan memiliki banyak harapan. Bagi saya, proses ini penting untuk mengembangkan pemain muda, mengembangkan infrastruktur sepak bola, pelatih. Saya pikir itu penting.”
REUTERS
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.