Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation, Abdulbar M. Mansoer, mengatakan Presiden Joko Widodo mengarahkan agar Indonesia juga dapat menyelenggarakan balap mobil Formula 1 atau F1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Beliau menyampaikan bahwa F1 ini patut kita jajaki untuk diselenggarakan dalam rangka country branding Indonesia, juga dalam memperkuat sport tourism di Indonesia selain MotoGP," kata Abdulbar usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, pada Rabu, 21 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Abdulbar, balap mobil F1 dapat diselenggarakan di sirkuit yang juga akan menjadi arena ajang balap MotoGP, Sirkuit Mandalika.
Abdulbar menjelaskan pihaknya siap untuk menyelenggarakan kejuaraan balap itu di Lombok.
Terkait progres pembangunan Sirkuit Mandalika, dia menjelaskan pembangunan sirkuit akan dimulai pada Oktober 2019.
Pembangunan jalan sepanjang 4,3 kilometer ditargetkan membutuhkan waktu selama 12 bulan.
"Kami langsung dengan desainer treknya mendapat kepastian bahwa bentuk shapenya tidak perlu diubah, hanya ada perlakuan untuk top soil dan ada beberapa sinyal-sinyal atau sensor yang harus kita tambahkan karena sifatnya agak berbeda. Tapi, tidak akan mengubah signifikan sekali dari sisi budget atau dari sisi teknis jalan," ungkap Abdulbar.
Sedangkan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Erick Thohir menjelaskan pertemuannya dengan Presiden membahas progres Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
"Saya sempat melaporkan khusus kepada bapak mengenai Olimpiade di mana Presiden IOC Thomas Bach sangat menyambut karena memang belum pernah ada negara di Asia Tenggara yang berani menyelenggarakan Olimpiade ini," ujar Erick.
Kemudian terkait perhelatan balap F1, Erick menilai tidak akan terjadi pemborosan karena fasilitas yang digunakan adalah sirkuit yang sama dengan MotoGP. "Kita melihat opportunity ini tidak hanya opportunity sebagai penyelenggara tetapi juga bagaimana kita kaitkan dengan investasi ke depan, investasi tourism," jelas Erick Thohir.