Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Piala AFF 2022 mulai bergulir pada Selasa, 20 Desember 2022 dengan pertandingan antara Kamboja dan Filipina. Turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara ini akan berlangsung hingga 16 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Piala AFF 2022 akan kembali memakai sistem round robin setelah sempat digelar secara terpusat pada edisi 2020 karena pandemi Covid-19. Turnamen berisikan 10 tim peserta yang dibagi ke dalam dua grup. Pada Grup A ada timnas Indonesia, Thailand, Kamboja, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Masing-masing tim akan memainkan dua laga kandang dan dua tandang. Nantinya, hanya ada dua tim yang lolos ke fase gugur. Berikut ulasan peta persaingan pada Grup A Piala AFF 2022.
Tim Unggulan
Sebagai juara bertahan, timnas Thailand jadi unggulan utama pada Grup A, bahkan menjadi unggulan kampiun Piala AFF 2022. Tim Gajah Perang memang masih menjadi kekuatan besar di Asia Tenggara, meski tak tampil dengan skuad terbaiknya di Piala AFF 2022.
Beberapa pemain andalan dipastikan absen, termasuk peraih gelar Pemain Terbaik Piala AFF 2020, Chanathip Songkrasin. Di bawah arahan pelatih Alexandre Polking, setiap pemain di tim bisa mencuat menjadi momok bagi lawan yang dihadapi.
Tim unggulan lainnya adalah timnas Indonesia, yang jadi lawan Thailand pada partai punck edisi sebelumnya. Sekali lagi, pasukan Garuda datang dengan ambisi besar untuk meraih gelar pertamanya pada ajang tersebut.
Sentuhan dari pelatih Shin Tae-yong yang telah terbukti membuat pasukan Merah Putih jadi tim yang lebih tangguh. Duel Indonesia dan Thailand kemungkinan akan menjadi penentu status juara grup A. Bentrokan kedua tim akan digelar pada 29 Desember 2022 dengan timnas Indonesia berlaku sebagai tuan rumah.
Kuda Hitam dan Batu Sandungan
Dalam persaingan di Grup A Piala AFF 2022, terdapat tim yang berpotensi menjadi kuda hitam untuk bisa lolos ke fase gugur. Timnas Filipina, yang kemungkinan menjadi tim kejutan untuk menyulitkan peserta lain, termasuk para unggulan.
Kehadiran Josep Ferre sebagai pelatih anyar berpotensi membuat skuad Azkals tampil dengan warna baru di Piala AFF 2022. Pada laga uji coba, mereka terbukti bisa menyulitkan timnas Vietnam yang jadi salah satu unggulan juara, meski akhirnya kalah 0-1. Timnas Filipina juga memiliki materi pemain yang tidak bisa dibilang buruk dan banyak yang berkarier di luar negeri.
Sementara itu, timnas Brunei Darussalam dan Kamboja jadi tim terlemah di Grup A, tapi berpotensi menjadi batu sandungan bagi kontestan lain. Brunei Darussalam akhirnya bisa kembali tampil di Piala AFF setelah terakhir kali ambil bagian di edisi pertama yakni pada 1996. Kehadiran Paul Munster sebagai direktur teknik yang disusul Mario Rivera di posisi pelatih kepala bisa memberi dampak positif.
Sementara itu di timnas Kamboja, rombongan pelatih asal Jepang sudah terbukti mengubah tim menjadi lebih baik. Tim berjuluk Angkor Warriors itu terus berkembang, meski tentu masih dalam proses untuk menjadi kekuatan hebat setidaknya di Asia Tenggara.
Pemain Indonesia Witan Sulaeman mengontrol bola dibayangi pemain Thailand dalam pertandingan leg kedua final Piala AFF di National Stadium, Singapura, 1 Januari 2022. REUTERS/Caroline Chia
Berikutnya persaingan di Grup B....
Bagaimana Persaingan di Grup B Piala AFF 2022?
Timnas Vietnam merupakan favorit untuk menjadi penguasa Grup B, bahkan diprediksi bisa terus sampai juara. Sejak ditangani Park Hang-seo, The Golden Star Warriors bangkit kembali menjadi salah satu tim tangguh di Asia Tenggara.
Buktinya, pada 2018, Vietnam sukses merebut menjuarai Piala AFF, dengan mengalahkan Malaysia di partai puncak. Tahun lalu, edisi 2020, pasukan Park Hang-seo juga tampil menjanjikan, sebelum takluk di babak semifinal oleh sang juara, Thailand.
Untuk Piala AFF 2022, sang pelatih tak banyak mengubah komposisi tim. Hanya Nguyen Cong Phuong dan Nguyen Trong Hoang (pensiun), pemain senior yang tak masuk skuad The Golden Star Warriors. Namun, mereka masih punya bintang macam Nguyen Van Quyet dan Nguyen Tien Linh, yang sangat tajam di depan gawang.
Tim lain yang juga diunggulkan adalah Malaysia. Pasukan Kim Pan-gon akan datang dengan motivasi tinggi usai kandas di fase grup pada Piala AFF 2020. Malaysia tak bisa diremehkan. Tim Harimau Malaya pernah juara pada 2010, dan dua kali runner-up pada 2014 dan 2018.
Meski tak diperkuat sejumlah pemain andalan, Malaysia masih memiliki kapten Safawi Rasid, striker Faisal Halim, dan gelandang senior Brendan Gan. Mereka bisa saja juara grup jika mampu mengalahkan Vietnam ketika kedua tim bertemu di My Dinh Stadium pada 27 Desember mendatang.
Kuda Hitam dan Tim Kejutan
Dalam sepak bola, semua tim punya peluang untuk menang. Untuk Grup B Piala AFF 2022, potensi Singapura patut diwaspadai. Juara empat kali (1998, 2004, 2007, dan 2012) ini mulai bangkit dengan lolos ke semifinal Piala AFF 2020. Kala itu, mereka kalah dari timnas Indonesia dalam pertarungan dua leg.
Padahal, tiga edisi sebelumnya, The Lions selalu kandas di fase grup. Kebangkitan tersebut bisa diartikan sebagai sinyal positif bagi Singapura. Materi tim asuhan Takayuki Nishigaya ini juga mumpuni, termasuk mesin gol belia Ikhsan Fandi dan kapten Hariss Harun.
Dua tim lainnya, Myanmar dan Laos juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Myanmar pernah finis keempat pada 2004 dan lolos ke semifinal pada 2006, sedangkan Laos, walaupun biasanya cuma sampai fase grup, bukan tak mungkin membuat kejutan. Gelaran Piala Dunia 2022, yang baru selesai, mengajarkan kita bahwa tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola.