Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sandy Walsh dipastikan tak bergabung dalam timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Ia dan Elkan Baggott tak masuk dalam daftar 23 pemain dalam turnamen Piala AFF. Sandy Walsh harus kembali ke klubnya KV Mechelen di Belgia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Walsh harus tetap bermain bersama KV Mechelen. Di Belgia, Sandy Walsh juga sedang memperkuat KV Mechelen yang saat ini sudah lolos perempat final Piala Belgia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sandy Walsh. Foto/Instagram
Profil klub KV Mechelen
Mengutip BetsAPI, KV Mechelen berdiri pada 1904. Klub itu mengalami periode sukses pertama pada 1940-an. Pada 1943, klub itu memenangi gelar domestik pertama. Namun, pada 1950-an, klub ini mengalami penurunan drastis. KV Mechelen pernah terdegradasi ke divisi dua. Klub itu kembali mendapat kesuksesan domestik dan Eropa periode 1987-1992.
Selama lima musim ini, Mechelen menang satu kejuaraan Belgia dan satu gelar Piala Belgia sehingga lolos ke Piala Winners Eropa. KV Mechelen menjadi tim Belgia terakhir yang memenangi trofi Eropa.
Baca: Elkan Baggott dan Sandy Walsh Tak Bisa Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Shin Tae-yong Kecewa
KV Mechelen tetap pernah meraih rekor Eropa. Klub itu pernah berpartisipasi dalam kompetisi klub UEFA untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka yang memasuki Piala Winners Eropa 1987-1988. Itu menjadi kampanye sukses, KV Mechelen mencapai final tanpa terkalahkan memenangi tujuh dari delapan pertandingan. Musim berikutnya KV Mechelen bermain melawan pemenang Piala Eropa 1988 PSV di Piala Super UEFA.
KV Mechelen sempat mengalami perjalanan yang pahit lantaran John Cordier, pimpinan klub ketika itu terpaksa menjual banyak pemain karena hasil buruk perusahaan. Pada 10 Juni 2007, tim kembali meraih kesuksesan karena berhasil promosi ke Divisi Pertama Belgia. Pada 2009, KV Mechelen bertanding sampai final Piala Belgia, tapi kalah 2-0 dari K.R.C. Genk. Pada 2010, klub itu ditinggal pelatih Peter Maes yang sempat membawa klub ini meraih kesuksesan.
Memasuki 2017-2019, klub bola ini mengalami gejolak. Setelah sebelas musim di level tertinggi, klub ini terdegradasi saat terakhir musim 2017-2018, seperti dilansir Gazet van Antwerpen atau GVA.
Musim berikutnya, klub meraih kesuksesan. Mereka berhasil memenangi Divisi Pertama Belgia 2018-2019 B dan Piala Belgia 2018-2019. Namun, dalam periode ini, skandal penipuan sepak bola Belgia juga muncul. KV Mechelen dituduh berusaha menyuap pemain dan ofisial Waasland-Beveren. Pada Maret 2019, klub ini dinyatakan bersalah dan terpaksa diturunkan, meskipun memenangkan promosi dan juga ditolak untuk ambil bagian dalam Piala Belgia 2019-2020 dan Liga Eropa UEFA 2019-2020.
Mengutip De Standaard, klub itu mengajukan banding atas keputusan di Pengadilan Arbitrase Olahraga Belgia yang memutuskan pada 10 Juli 2019. Keputusan yang keluar dalam persidangan menyatakan degradasi bukan hukuman yang memungkinkan dalam keadaan itu. Melainkan klub ini harus dihukum dengan larangan bermain satu musim dari sepak bola Eropa dan Piala Belgia. Persidangan penuh kontroversi lantaran bukti, termasuk pernyataan saksi tidak tersedia selama proses disipliner dan jaksa perlu dipertanyakan kembali.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.