Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunjuk Satoru Mochizuki sebagai pelatih tim nasional putri Indonesia. Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, Satoru Mochizuki dikontrak selama dua tahun untuk menangani timnas putri Indonesia.
"Pelatih Satoru yang dipilih untuk menangani timnas putri ini, punya catatan kepelatihan yang bagus dan mumpuni untuk memajukan sepak bola putri di tanah air," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024, dikutip Antara. "Saya pilih Jepang karena tradisi sepak bola putri Jepang sangat kuat. Juara dunia sekali, dan sembilan kali lolos terus ke putaran final Piala Dunia putri sejak 1991."
Mengenal Satoru Mochizuki
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Transfermarkt, Mochizuki lahir di Otsu, Shiga, Jepang. Mochizuki, pada 18 Mei 1964. Dulu ia pernah bermain untuk Urawa Red Diamonds dan Kyoto Sanga. Ia juga bagian dari tim nasional Jepang selama Kualifikasi Piala Dunia 1990. Setelah pensiun sebagai pemain, Mochizuki mendalami karier kepelatihan. Ia melatih Kyoto Sanga pada 1998 dan Vissel Kobe pada 2000. Pada 2008, ia beralih kepelatihan tim nasional sepak bola putri Jepang.
Sebelum menjadi pelatih tim nasional putri Indonesia, Mochizuki merupakan bagian dari staf pelatih yang membawa tim nasional putri Jepang meraih gelar juara Piala Dunia 2011. Dia juga berpengalaman memimpin tim nasional U-16 Jepang dan klub Vissel Kobe. Kesuksesan Mochizuki sebagai pelatih telah membawa Jepang meraih gelar juara Piala Dunia Putri 2011 di Jerman dan medali perak di Olimpiade London 2012.
Satoru Mochizuki berencana melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Indonesia dengan tujuan untuk menemukan pemain-pemain berbakat untuk timnas Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi kejuaraan Piala Asia Wanita U-17.
Tidak adanya kompetisi reguler untuk sepak bola putri di Indonesia menjadi faktor utama yang mendorong Satoru untuk mencari talenta sepak bola dari berbagai daerah. Pengetahuan dia tentang perkembangan sepak bola putri di Indonesia masih terbatas. Hal ini menjadi tantangan bagi dirinya sebagai pelatih timnas sepak bola putri Indonesia.
RANDY FAUZI FEBRIANSYAH | ANTARA | TRANSFERMARKT