Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Veda Ega Pratama berhasil menyelesaikan balapan kedua Asia Talent Cup (ATC) di Mandalika dengan baik pada Ahad, 15 Oktober 2023. Pembalap muda itu berhasil tampil lebih cepat 5,954 detik dari pembalap di urutan kedua Zen Mitani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemenangan itu menjadi yang beruntun diperoleh Veda Ega Pratama di Sirkuit Mandalika. Sebelumnya, Veda sempat juara di balapan pertama Asia Talent Cup Mandalika 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Alhamdulillah, senang sekali target untuk kembali double winner di Mandalika bisa saya penuhi. Strategi saya berhasil sempurna, saya finis dengan jarak yang sangat aman dari pembalap lainnya," kata Veda di Sirkuit Mandalika, pada Ahad, 15 Oktober 2023.
Dilansir dari Asiatalentcup, Veda Ega Pratama yang lahir pada 23 November 2008 ini mantap di posisi puncak klasemen Asia Talent Cup 2023 dengan torehan 145 poin. Pembalap kelahiran Wonosari tersebut unggul 57 angka dari rival terdekatnya, yakni Zen Mitani.
Sementara pembalap Indonesia lainnya, seperti Kiandra Ramadhipa dan Chessy Meilandri, tidak mampu masuk ke dalam 10 besar di balapan kedua ATC Mandalika 2023.
Lalu empat rider Tanah Air lainnya, Jorge Raphael Gading, Decksa Almar, Reykat Yusuf Fadillah dan Hafizd Fahril Rasyadan gagal menyelesaikan balapan kedua Asia Talent Cup Mandalika 2023 hingga garis finis. Mereka dilaporkan terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Legenda balap MotoGP Loris Capirossi mengungkapkan bahwa dirinya melihat Veda Ega Pratama finis di posisi pertama Race 1 Asia Talent Cup. “Saya suka dengan Veda. Saya mengamatinya dan dia punya bakat yang bagus,” ujar Capirossi.
Menurut Capirossi, Veda dan pembalap muda Indonesia lainnya memiliki potensi besar untuk menjadi pembalap terkemuka di masa depan. Capirossi memberikan pesan kepada Veda dan rekan-rekan pebalap lainnya agar tetap fokus pada latihan mereka, karena hal ini akan menjadi modal berharga saat mereka melangkah ke tingkat yang lebih tinggi.
“Saya melihat pembalap Asia melalui ajang Idemitsu Asia Talent Cup saat ini sudah bisa mengimbangi pembalap-pembalap muda Eropa. Dulu gapnya jauh sekali, sekarang sudah sangat tipis,” ujar dia.
Capirossi merupakan pembalap MotoGP di kelas tertinggi 500 cc yang berubah nama jadi MotoGP pada 2002. Dia berkarir menjadi pebalap MotoGP sejak 2000 sampai 2011. Capirossi merupakan Juara Dunia kelas 125 cc (1990, 1991) dan 250 cc (1998). Saat ini, pria berkebangsaan Italia itu menjabat sebagai Race Director MotoGP.
Selain memuji Veda Ega Pratama, Loris Capirossi juga memuji pembalap lainnya. “Pembalap muda Indonesia, Thailand, Spanyol, Italia, dan negara-negara lain memiliki kesempatan yang sama untuk tampil di kelas utama (MotoGP),” ujarnya.
ANANDA BINTANG l RAFIF RAHEDIAN l DICKY KURNIAWAN
Pilihan Editor: Strategi Veda Ega Pratama Berhasil di ATC Mandalika 2023