Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asisten pelatih Jakarta LavAni Livin Transmedia Roy Makpal mengatakan persaingan untuk merebut gelar Proliga 2025 tidak akan mudah. Menurut dia, tim milik mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu bakal kesulitan saat menghadapi Jakarta Bhayangkara Presisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini sudah kasta tertinggi di Indonesia ya, Proliga, itu tim yang mendaftarkan diri pasti sudah menyiapkan diri dengan matang. Jadi, kami menganggap itu kekuatannya sama. Mereka menyiapkan dengan baik. Dari program latihan, ya mungkin pelatih-pelatih yang didatangkan juga pelatih yang berpengalaman dari luar negeri,” kata dia di Senayan, Jakarta pada Selasa, 17 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Roy menuturkan Jakarta LavAni menganggap Jakarta Bhayangkara Presisi sebagai rival di Proliga 2025. Jakarta Bhayangkara Presisi menjadi kampiun dengan membungkam juara bertahan 2023 Jakarta LavAni dengan skor 3-1 (28-30, 25-22, 25-22, dan 25-23) pada 21 Juli 2024. “LavAni masih memperhitungkan Bhayangkara. Karena bisa dilihat, kami selalu Grand Final, tiga kali berturut-turut bersama Jakarta Bhayangkara,” ujar Roy.
Ia menuturkan persiapan LavAni saat ini masih tetap menjalankan latihan dan disiplin tinggi. Apalagi, kata dia, tahun ini klub kembali merekrut Renan Zanatta Buiatti dari Brasil. “Kadang juga kita sangat menghargai pembina kami, bapak SBY, untuk menilai pemain."
"Setelah itu nanti dibandingkan ke pelatih, mengenai kenapa Renan dipertahankan untuk bergabung di LavAni di Proliga Tahun 2025 ini, ya mungkin Pak SBY juga mempunyai catatan khusus terhadap beliau. Dia tinggi badannya bagus, dan juga bisa melihat dan membuktikan secara by data,“ kata dia.
SBY, sebagai pemilik LavAni, menyoroti penurunan jumlah peserta yang hanya lima tim putra Proliga 2025. Sebelumnya, pada Proliga 2024, jumlah peserta kategori putra terdapat tujuh tim.
“Masyarakat sudah senang karena turnamen Livoli Divisi Utama yang tadinya hanya diikuti oleh 8 klub, mulai tahun depan akan ditingkatkan jumlah pesertanya menjadi 12 klub. Tetapi, kita patut bersedih karena tim peserta turnamen Proliga, justru jumlahnya makin sedikit (menurun)," tulis Susilo Bambang Yudhoyono dalam media sosial X pada Senin, 16 Desember 2024.
“Kalau tidak ditambah satu tim bentukan PBVSI, praktis hanya tinggal 4 klub yang mengikuti Proliga Tahun 2025 ini. Dalam kaitan ini, PBVSI perlu mencari tahu mengapa penurunan ini terjadi," kata SBY.
Dia menghimbau kepada PBVSI untuk menelaah dan melakukan kajian terkait dengan penurunan jumlah peserta di Proliga musim kali ini. SBY berpendapat bahwa setiap klub bahkan termasuk klub bentukan BUMN dan tak terkecuali Jakarta LavAni mempunyai batasan anggaran yang dikeluarkan dan tidak mempunyai kemampuan pembiayaan yang tinggi.
"PBVSI patut menelaah apakah penurunan ini dikaitkan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh tiap klub. Kalau jumlahnya makin besar atau kelewat besar, saya kira klub yang ada sulit untuk membiayainya," tulis SBY.