Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih berencana membuat liga basket putri level junior sebagai upaya regenerasi pemain timnas basket putri di masa depan. Menurut dia, dengan situasi saat ini akan lebih tepat untuk menggalakkan kompetisi kelompok umur dibanding senior.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami harus mempersiapkan liga junior untuk menyambung regenerasi ke yang senior. Makannya nanti ketika FIBA (World Cup) main, ini akan kami bahas bagaimana menciptakan liga U-18 sampai U-21 agar kalau ada yang bagus bisa lanjut ke senior," ujar dia dalam jumpa pers di Kantor Perbasi, GBK Arena, Jakarta Pusat, Senin, 21 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Danny mengatakan Perbasi tentu bukan tidak ingin menggulirkan liga basket putri di level senior yang profesional. Namun pihaknya tidak ingin sekedar membuat kompetisi tanpa dipersiapkan dengan matang.
Pria 68 tahun itu menilai saat ini tak banyak atlet basket putri yang memiliki kemampuan di level profesional. Dengan jarak tersebut, dia memperkirakan kompetisi akan berjalan timpang sehingga ke depannya tidak memberikan dampak positif.
"Perbasi tidak pernah berpikir tidak ingin mengadakan liga. Tapi kalau liganya itu nanti hanya liga pura-pura, kasihan bangsa ini. Pendaftaran dibuka, yang daftar cuma satu tim," tuturnya.
"Kalau liga profesional dipaksakan sekarang, kondisinya para pemain belum bermain sudah tahu akan menang dan skornya (jauh) 140-21 misalnya. Ini yang membuat saya tidak senang," kata dia menambahkan.
Senada dengan Kosasih, manajer timnas basket putri Indonesia Christopher Tanuwidjaja juga mengatakan persaingan seperti itu akan membuat liga tidak sehat. Dengan kondisi atlet yang minim, dia pun sepakat agar liga junior lebih dulu digulirkan.
"Kondisi seperti itu nggak akan membantu tim nasional karena pemain tidak termotivasi. Mereka yang ada di klub besar jadi malas latihan," ucapnya. "Dengan situasi talent minim seperti ini, bukan membentuk liga profesional, tapi liga junior dulu."
Kondisi seperti ini tak cuma dialami Indonesia, tapi juga Thailand, Malaysia, dan Filipina. Untuk itu, Christopher menilai, melalui liga junior, pihaknya dapat menemukan bibit-bibit muda yang membuat minat atlet putri berkompetisi semakin besar.
Liga basket putri bukan tidak pernah diadakan oleh Perbasi. Kompetisi itu berjalan pada periode 2012-2015 dengan Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta sebagai juara edisi terakhir.