Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 45 tahun yang lalu, beberapa pekan setelah memenangkan Kejuaraan Dunia BWF perdananya, Lene Koppen berhasil menyelesaikan studi pendidikan di kedokteran gigi. Setelah lulus, atlet bulu tangkis tunggal putri Denmark itu memenangkan lebih banyak gelar, termasuk All England dan tiga gelar Piala Dunia pada 1979, 1980, 1982.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 atau edisi ke-27, Tai Tzu Ying melihat peluang untuk menyamai prestasi Koppen yang memenangkan gelar pada 1977. Ia mendapatkan gelar doktor dari Universitas Taipei pada Juni lalu. Setelahnya, peraih medali perak Olimpiade dan Kejuaraan Dunia menjadi juara di ajang Indonesia Open.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana dia meraih gelar doktor di tengah kesibukannya sebagai salah satu pemain terbaik dunia?
“Saya menghabiskan banyak waktu dalam pelatihan dan saya harus mengatur studi saya juga. Ketika saya tidak berlatih, saya akan menghadiri kelas online, jadi saya mencoba menggunakan waktu saya secara efisien. Karena gelar saya terkait dengan olahraga, itu membantu dalam pelatihan saya,” kata dia dikutip dari BWF.
Karena Tai Tzu Ying turun di ajang Indonesia Open, dia tidak bisa menghadiri upacara kelulusan. Ia hanya menghadiri sebuah acara kecil yang diadakan sebelumnya. Dia muncul dengan toga dan gaun. Dalam pidato kelulusannya, dia mengatakan, “Meskipun aktivitas atlet sangat menuntut, Anda tidak boleh berhenti belajar."
"Dengan meningkatkan pengetahuan, itu akan membantu karier Anda dalam olahraga. Anda dapat menggunakan perspektif yang lebih ilmiah untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi. Ketika Anda menghadapi kesulitan, Anda bisa menangis, Anda bisa sedih, tetapi Anda tidak boleh menyerah. Saya percaya bahwa jika Anda berpegang teguh pada itu, Anda tidak akan pernah menyesal ketika melihat ke belakang.”
Tai Tzu Ying receiving her doctoral degree. Doc. BWF.
Chen Yi-Liang, Direktur Graduate Institute of Sports Training, yang merupakan supervisor Tai Tzu Ying untuk studi Master dan PhD-nya, dikutip oleh kantor berita SET News, mengatakan, “Dalam beberapa tahun terakhir membimbing Tzu Ying, saya telah menemukan bahwa dia sangat ambisius, bertanggung jawab, disiplin diri, dan pandai mengatur waktunya."
"Untungnya, selama tiga tahun terakhir, banyak kompetisi dibatalkan karena pandemi. Tzu Ying telah menggunakan waktu ini untuk secara aktif menyelesaikan tugas kuliahnya. Prestasi Tzu Ying di bidang teknologi dan akademis sepenuhnya didasarkan pada sikap baiknya sendiri,” ujar dia menambahkan.
Tai Tzu Ying tiba di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 Tokyo dengan beberapa penampilan meyakinkan di sejumlah tournamen BWF World Tour Super. Ia punya modal bagus dengan memenangkan tiga event di Thailand, Indonesia dan Taipei.
Tampil sebagai unggulan kedua, Tai Tzu Ying kemungkinan akan bertemu dengan Mia Blichfeldt dari Denmark di babak ketiga dan Nozomi Okuhara di babak perempat final. Chen Yu Fei atau Ratchanok Intanon mungkin menunggunya di semifinal.