Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Nick Kyrgios, petenis Australia berusia 27 tahun, Wimbledon 2022 seperti menyajikan lembaran baru dalam kariernya. Ia lolos ke semifinal, Rabu, dan untuk pertama kalinya menjadi penantang serius untuk gelar grand slam.
Ia sudah menunggu lama untuk itu. Ia pernah menggebrak Wimbledon sewaktu masih petenis remaja pada 2014 dengan mencapai perempat final. Namun, tahun-tahun berikutnya ia terperosok dalam ruang gelap.
Ia terus menjadi berita utama karena prilaku salah. Bahkan selama dua pekan ini dengan sorotan karena menghadapi tuduhan dugaan penyerangan di Canberra. Di babak sebelumnya, di Wimbledon ini, ia juga terlibat perselisihan dengan Stafanos Tsitsipas, di dalam dan luar lapangan, bahkan sempat disebut sebagai pembuli.
Tetapi, dengan keberhasilan lolos ke semifinal Wimbledon, untuk menghadapi Rafael Nadal, Kyrgios telah menjawab keraguan. Peraih 6 gelar juara ini mencapai semifinal grand slam untuk pertama kalinya.
Saat melawan Cristian Garin pada Rabu, Kyrgios untuk pertama kali menjadi favorit dalam perempatfinal sebuah Grand Slam setelah menghadapi Milos Raonic dalam babak ini pada 2014 dan Andy Murray dalam babak delapan besar Australian Open 2015.
Bahkan tanpa memainkan performa terbaiknya, Kyrgios menangani sang lawan dengan tenang guna menang 6-4 6-3 7-6(5).
Setelah memastikan kemenangan itu untuk menjadi semifinalis Grand Slam putra pertama Australia dalam 17 tahun terakhir, Kyrgios duduk di kursi tepi lapangan tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Kemudian dia menjelaskan apa yang ada dalam benaknya.
"Ada titik di mana saya hampir selesai dengan olahraga ini," kata dia kepada wartawan seperti dilaporkan Reuters, Kamis.
"Jelasnya tahun ini saya memposting pesan mengenai kondisi mental saya pada 2019 ketika saya berada di Australian Open dengan pikiran melukai diri sendiri dan bunuh diri serta sebangsanya."
"Saya duduk di sana hari ini setelah pertandingan ini... menjadi semifinalis Wimbledon, ini pencapaian spesial untuk semua orang, khususnya saya."
Begitu banyak hal negatif berseliweran di sekitar Kyrgios dalam beberapa tahun terakhir sampai-sampai membuatnya beranggapan peluang tampil dalam final Grand Slam pun telah lama pupus.
"Saya beranggapan semua orang mungkin akan berkata, tidak, dia tidak memiliki kapasitas mental, dia tak punya kapasitas bugar, dia tidak disiplin, semuanya," kata Kyrgios.
"Saya hampir meragukan diri saya sendiri dengan semua hal yang keluar masuk pikiran saya. Saya cuma duduk di sana hari ini dan menyerap semuanya. Pada saat yang sama, saya juga merasa tak mau berhenti di sini."
Di antara Kyrgios dan final Wimbledon ada juara Grand Slam 22 kali Nadal yang secara sensasional dia kalahkan dalam perjalanan ke perempat final edisi 2014.
Setelah Nadal mengungguli Taylor Fritz kendati bertanding sambil melawan cedera perut, fokus kini terarah kepada pertarungan kelas berat Jumat esok.
Nick Kyrgios sudah barang tahu tak mau merendahkan dirinya sendiri. "Saya rasa laga itu akan menjadi pertemuan yang menarik perhatian semua orang di seluruh dunia," kata dia sesumbar. "Laga itu mungkin akan menjadi pertandingan yang paling banyak ditonton sepanjang masa."
Baca Juga: Cedera, Nadal Belum Pasti Bisa Lawan Kyrgios di Semifinal Wimbledon 2022
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini