Ini Strategi Kementerian ESDM Kejar Target 50 Ribu Motor Konversi Tahun Ini

Perbesar

Mekanik menyelesaikan sepeda motor yang dikonversi dari mesin bensin ke motor listrik di bengkel konversi binaan BRT electric Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, 3 Juli 2023. Satu unit sepeda motor konversi yang sudah disubsidi membutuhkan anggaran Rp 9 juta per unit sudah termasuk surat kendaraan. Pemerintah memberikan subsidi Rp 7 juta per unit sepeda motor namun belum banyak menarik minat masyarakat. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan berbagai upaya untuk mengejar target 50 ribu unit motor listrik konversi hingga akhir tahun ini. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memperluas program ke badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sekarang kami coba door to door ke BUMN, ke kantor-kantor. Sudah banyak nih respons dari perusahaan swasta," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, dikutip dari Tempo.co hari ini, Minggu, 22 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, Kementerian ESDM juga terus membina bengkel-bengkel konversi agar memiliki kualifikasi. Setelahnya, Arifin mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong percepatan perizinan dan pengujian untuk motor listrik konversi ini.

BACA JUGA

250 Gram Berapa Sendok Makan? Ini Rumus dan Contoh Soalnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Dari total target 50 ribu unit hingga akhir 2023, saat ini Kementerian ESDM baru mencatatkan jumlah motor yang antre untuk dikonversi sebanyak 6.000 unit. Ini masih jauh dari target, padahal tahun ini hanya menyisakan dua bulan lagi.

Minat masyarakat terhadap motor listrik konversi ini masih terbilang rendah. Padahal pemerintah sudah memberikan program insentif Rp 7 juta per unit, yang bisa meringankan biaya konversi motor bensin ke motor listrik yang biayanya sekitar Rp 14 juta per unit.