Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Renault meluncurkan mobil listrik yang berbeda, Twingo. Biasanya segmen city car menggunakan penggerak roda depan (front wheel drive/FWD), tapi Renault Twingo dengan penggerak roda belakang.
"Dibangun di atas platform yang dirancang untuk mobil listrik, Twingo Electric menawarkan kinerja yang sama dengan Twingo sebelumnya, yang berhasil memberikan pengalaman menyenangkan dalam berkendara," tulis Renault dalam siaran pers perusahaan yang dikutip Senin, 19 Oktober 2020.
Dengan baterai 22 kWh, Twingo Electric dapat melaju sejauh 270 kilometer atau perjalanan di dalam kota selama seminggu penuh untuk rata-rata orang Eropa.
Artinya, kebanyakan konsumen di Eropa diperkirakan hanya perlu mengisi baterai Renault Twingo sampai penuh sekali dalam sepekan.
Mobil listrik mungil Renault Twingo mampu ngebut dengan kecepatan maksimal 135 km/jam dengan harga jual 25.220 dolar AS atau sekitar Rp 371,4 juta.
Perusahaan Prancis itu menyatakan mobil listrik Twingo menggunakan penggerak roda belakang dengan baterai yang awet agar mobil itu bisa menjelajah ke berbagai medan jalan.
Twingo EV ini generasi ketiga sejak mobil pertama beroperasi pada 1992. Renault mengklaim penjualan mobil mungil itu mencapai lebih dari 4 juta unit di 25 negara.
Renault pun mengklaim Twingo Electric hanya memerlukan pengisian daya selama 30 menit untuk jarak tempuh 80 kilometer. Namun, jika mobil itu dicas di rumah dengan daya 2,3 kW (10 A) maka membutuhkan waktu 15 jam.
Adapun bila mengisi daya memakai perangkat Wallbox 7,4 kW (32A) membutuhkan waktu pengisian 4 jam untuk membuat baterai 21,4 kW seberat 165 kilogram Twingo penuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini