Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia akan berlaga di Piala Dunia Sepak Bola Amputasi yang digelar di Turki pada 1-9 Oktober 2022. Indonesia berada satu grup dengan Argentina, Inggris, dan Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun secara fisik lawan yang akan dihadapi punya postur tubuh lebih tinggi, Presiden Jokowi meminta pemain timnas tidak menjadikan hal tersebut sebagai beban saat bermain. Di samping itu, Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) juga memasang target agar timnas dapat tembus delapan besar Piala Dunia tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun berbagai fakta dalam perjalanan Timnas dalam sepak bola amputasi ini. Berikut adalah berbagai fakta yang dikumpulkan Tempo dari mulai para pemainnya sampai menyangkut olahraga ini:
1. Mendapat Dana Fisioterapis
Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia yang mendapatkan suntikan tambahan dana. Hal ini bertujuan demi menunjang berbagai persiapan untuk menuju Piala Dunia Amputasi 2022.
Dalam catatan Tempo, salah satu bantuan tersebut adalah kehadiran fisioterapis di tim tersebut. Dengan demikian, adanya fisioterapis membuat para pemain yang mengalami cedera akan mengalami penyembuhan dan perawatan yang lebih cepat.
Sementara menurut fisioterapis timnas sepak bola amputasi Indonesia, Ria Nur Andriani, menjelaskan kasus cedera yang sering terjadi di skuad Garuda INAF tersebut. Mayoritas kasus yang ditanganinya adalah cedera pada bagian pergelangan kaki, lutut, dan tangan. Hal itu karena penggunaan tongkat, luka benturan atau beban tumpuan yang salah.
2. Diberi Sangu Rp 500 Juta
Selain mendapat fisioterapis, Jokowi juga memberikan tambahan uang saku bagi Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia. “Nambah sedikit untuk sangu (uang saku) Bapak, Ibu, sekalian ke pertandingan yang akan diadakan di Turki 1-9 Oktober nanti sebesar Rp 500 juta, untuk sangu. Nanti kalau pulang, juara, beda soal," ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menyiapkan semua kebutuhan dan fasilitas bagi timnas sepak bola amputasi Indonesia.
3. Menpora dan Kapten Tim Optimistis
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali optimistis dengan Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia di Piala Dunia. Hal ini dibuktikan setelah melihat hasil dari beberapa laga uji coba. Misalnya dengan DKI selection, di mana timnas menang 13-0 dan menang 8-0 melawan Jatim Selection.
''Saya punya keyakinan bahkan mereka pernah beruji coba dengan pemain-pemain nondisabilitas yang kakinya tidak masalah gitu lho," kata dia.
Sementara kapten timnas, Aditya, mengatakan bahwa tidak perlu takut menghadapi negara lain. Aditya mengaku dirinya dan teman-teman lain di timnas secara mental siap untuk menghadapi lawan di Turki.
4. Bekerja sama dengan Sharp
Untuk mendukung kinerja timnas, mereka baru saja mendapatkan dukungan apresiasi kolaborasi antara PT Sharp Electronics Indonesia (Sharp) dengan The Goods Dept.
Keduanya tersebut merilis suvenir eksklusif berupa kaus, topi, goodie bag, hingga celana pendek. Nantinnya, keuntungan dari penjualan tersebut akan disumbangkan 100 persen kepada Garuda INAF.
5. Jenis Tongkat yang Dipakai
Ketua Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) Yudhi Yahya mengatakan, dalam persiapan tim menuju Piala Dunia 2022, PSAI masih membutuhkan beberapa hal penunjang latihan lain. Salah satunya adalah kebutuhan timnya dalam mendapatkan tongkat yang sesuai standar bagi para pemain. Ia menyebut pengeluaran untuk membeli tongkat cukup besar sekitar Rp150 juta.
"Tongkat menjadi PR federasi karena tongkat yang dipakai saat ini masih yang lama. Tapi kami upayakan untuk mulai menyicil membeli tongkat," ujar Yudhi.
Ada dua jenis tongkat untuk olahraga sepak bola amputasi, yakni tongkat standard medis dan standard olahraga. Menurut yudhi, tongkat standard olahraga buatan Jepang adalah yang terbaik untuk digunakan. Pasalnya, tongkat tersebut terbuat dari bahan karbon yang kualitasnya lebih baik daripada yang terbuat dari aluminium.
FATHUR RACHMAN