Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sepakbola

5 Legenda Juventus di Abad ke-21, Tak Ada Nama Cristiano Ronaldo

Juventus berulang tahun ke-127 pada 1 November 2024. Siapa saja legenda klub berjuluk nyonya tua ini?

2 November 2024 | 06.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juventus memiliki para pemain terbaik sepanjang sejarah dan telah mengukuhkan diri sebagai penguasa sepak bola Italia di dunia. Klub yang hari ini berulang tahun tersebut telah melahirkan legenda untuk klubnya sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut adalah 5 legenda Juventus di abad ke-21 dikutip dari laman juvefc.com. Tak ada nama Cristiano Ronaldo yang pernah merumput di klub asal Kota Turin, Italia pada 2018 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Andrea Pirlo yang piawai dalam tendangan bebas ini didapatkan Juventus secara cuma-cuma pada musim 2011. Pirlo juga berhasil membawa Juventus meraih empat Scudetto. REUTERS/Stefano Rellandini

1. Andrea Pirlo

Dikutip dari juvefc.com, Andrea Pirlo menjadi pilihan yang tak terbantahkan dalam era baru klub di abad ke-21. Juventus percaya pada Andrea dengan menawarkan kontrak kepada pemain senior tersebut, dan Pirlo tidak mengecewakan para penggemar.

Gelandang terkenal ini seolah mengalami masa kejayaan keduanya di Juve, menjadi pengatur utama serangan tim. Penampilannya melebihi semua harapan, dan para penggemar begitu terkesan hingga memasukkan Pirlo ke dalam tim simbolis Juventus sepanjang masa. Misalnya, di musim pertamanya bersama Juventus, Pirlo mencatatkan 2643 umpan dalam satu musim. Hanya Xavi yang mampu melampaui Andrea dalam aspek ini.

Dalam empat tahun masa baktinya, Maestro ini telah memainkan 164 pertandingan dengan seragam Juve, mencetak 19 gol, dan membuat 35 assist. Pirlo tak diragukan lagi menjadi ancaman mematikan, salah satu pemain terbaik Juventus sepanjang masa, dan elemen kunci dalam empat gelar Serie A, satu Piala Italia, dan dua Piala Super.

2. Pavel Nedved

Pavel Nedved datang ke Turin dari Lazio sebagai pemain ternama yang diperebutkan oleh klub-klub raksasa Eropa, dengan nilai transfer sebesar 38,7 juta euro pada 2001, jumlah yang luar biasa besar pada masa itu. Klub ingin memenangkan Liga Champions UEFA dengan segala cara. Mereka mendatangkan pemain asal Ceko ini ke tim besar untuk satu tugas besar, yaitu menggantikan Zinedine Zidane yang telah pindah ke Real Madrid. Apakah Pavel berhasil menjalankan tugas tersebut? Ia justru melampaui ekspektasi.

Nedved sudah menunjukkan permainan kelas tinggi di Lazio, tetapi di Juventus, gelandang ini membawa performanya ke tingkat tertinggi. Selama bertahun-tahun, ia tampil sangat serbaguna, bermain baik di sayap kiri maupun di posisi gelandang tengah dan gelandang serang. Banyak pelatih dan ahli yang menganggap Nedved sebagai definisi gelandang ideal pada masa jayanya di kancah dunia.

Bagi para penggemar Juve, Pavel tetap menjadi pahlawan karena alasan lain. Ketika Juventus terdegradasi ke Serie B, ia tetap bertahan di tim, melanjutkan pengabdiannya hingga tahun 2009. Ia melihat harapan untuk klub besar tersebut dan ingin memenangkan Liga Champions bagi “Si Nyonya Tua.” Nedved bermain dalam 327 pertandingan untuk tim Turin, mencetak 65 gol, serta memenangkan dua gelar juara liga dan dua Piala Super.

3. Claudio Marchisio

Claudio Marchisio mendapat kesempatan untuk membuktikan dirinya dengan bermain dalam 25 pertandingan di musim debutnya bersama Juve. Tahun berikutnya, gelandang hebat ini dikirim ke Empoli untuk mendapatkan pengalaman, namun setelah satu musim, Marchisio kembali dan mengamankan posisinya di tim utama selama bertahun-tahun.

Dengan mengenakan seragam Bianconeri, Claudio tampil dalam 389 pertandingan, mencetak 37 gol, dan meraih serangkaian trofi bergengsi: tujuh gelar Serie A, tiga Piala Italia, dan empat Piala Super. Marchisio menghabiskan hampir seluruh kariernya di Juventus, menjadikannya sebagai salah satu legenda klub.

Kiper Juventus Gianluigi Buffon mencium trofi kemenangan Juventus setelah melawan Hellas Verona di Stadion Allianz di Turin, Italia, 19 Mei 2018. Dalam laga terakhir Buffon bersama Juventus, ia berhasil mengantarkan tim Si Nyonya Tua meraih kemenangan pada laga penutup musim 2017/2018 di Liga Italia dengan mengalahkan Hellas Verona, 2-1. REUTERS/Massimo Pinca

4. Gianluigi Buffon

Dilansir dari sportsbrief.com, Buffon tiba di Turin sebelum musim 2001, setelah Juve membayar Parma sebesar €51,5 juta, mencatatkan rekor transfer untuk seorang penjaga gawang. Pada usia 23 tahun, ia akhirnya menjadi penjaga gawang nomor satu Italia di musim panas 2001 dan kemudian menjadi salah satu pemain terbesar dalam tim.

Buffon adalah salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa yang pernah dimiliki oleh Juventus. Ia tampil untuk Juve sebanyak 685 kali dalam dua periode dan memenangkan 21 trofi dan menjadi rekor tertinggi dalam sejarah klub.

5. Alessandro Del Piero

Alessandri Del Piero tiba di Turin pada 1993 setelah pindah dari Padova, seperti sebagian besar pemain besar Juve lainnya. Ia meraih popularitas dengan bermain gemilang untuk Juventus dan kemudian dihormati sebagai salah satu legenda terbesar klub.

Del Piero bukanlah pemain yang mengandalkan kecepatan murni, namun ia menutupi kekurangan itu dengan bakat kelas dunia. Ia adalah striker pendukung yang ideal, sama besar kemungkinannya untuk memberikan assist maupun mencetak gol. Alessandro Del Piero adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Juventus dan memegang rekor penampilan terbanyak dalam sejarah klub.

ANANDA RIDHO SULISTYA I JUVEFC  I SPORTSBRIEF

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus