Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Arema FC Juara Piala Presiden 2024 Usai Menang Adu Penalti 5-4 Lawan Borneo FC

Arema FC berhasil menjadi juara Piala Presiden 2024. Singo Edan menang adu penalti atas Borneo FC. Bagaimana jalannya pertandingan?

4 Agustus 2024 | 21.57 WIB

Duel Borneo FC vs Arema FC di Final Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Minggu 4 Agustus 2024. Twitter @aremafcofficial.
Perbesar
Duel Borneo FC vs Arema FC di Final Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Minggu 4 Agustus 2024. Twitter @aremafcofficial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Arema FC berhasil menjadi juara Piala Presiden 2024. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Minggu malam, 4 Agustus 2024, tim berjuluk Singo Edan ini menang drama adu penalti dengan skor 5-4.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Borneo FC dan Arema FC bermain imbang 1-1 selama 90 menit waktu normal. Singo Edan mampu unggul terlebih dulu lewat gol Wilian Marcilio pada menit ke-49, tetapi Borneo FC mampu mencetak gol penyeimbang lewat Leo Gaucho pada menit ke-62.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada babak adu penalti, empat pemain Borneo FC: Berguinho, Christophe Nduwarugira, Jusuf Habibi, Leo Gaucho berhasil menunaikan tugasnya, tetapi Ronaldo gagal. Sedangkan di kubu Arema FC, semua pemain Charles Lokolingoy, Wilian, Julian Guevara, Dalberto, Lucas Frigeri berhasil mencetak gol.

Jalannya Pertandingan

Borneo FC tim asuhan Pieter Huistra turun dengan formasi 4-2-3-1. Di lini belakang, ia mengandalkan dua bek tengah Christophe Nduwarugira dan Ronaldo. Dua gelandang pivot berada di depannya, Hendro Siswanto dan Kei Hirose. Leo Gaucho menjadi ujung tombak yang ditopang  Stefano Lilipaly, Tarens Puhiri dan Berguinho. 

Arema FC asuhan Joel Cornelli juga turun dengan formasi serupa. Dua bek tengah, Choi Bo Kyung dan Thales menjadi pengawal penjaga gawang Lucas Frigeri. Charles Lokolingoy tetap menjadi pilihan utama di lini serang. Ia mendapatkan dukungan dari tiga gelandang serang Wilian Marcilio, Dalberto, dan Tuharea Salim Akbar. 

Duel babak pertama kedua tim lebih banyak berkutat pada pertarungan di lini tengah. Borneo FC dan Arema FC bermain terbuka dengan melancarkan serangan secara bergantian. Meski bermain terbuka, kedua tim kesulitan membuat peluang matang untuk mencetak gol. 

Peluang bersih Arema FC tercipta pada menit kesepuluh lewat Dalberto. Memiliki ruang tembak tanpa pengawalan di luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan keras mendatar ke arah gawang. Namun, tendangannya masih melebar ke sisi kiri gawang Borneo FC.

Pada menit-13, Borneo punya peluang mencetak gol lewat eksekusi tendangan bebas Stefano Lilipaly. Bola lambung mengarah ke tengah kotak penalti dan Ronaldo berhasil menyambutnya. Sayangnya, sundulan Ronaldo masih melambung tipis di atas mistar.

Pada menit ke-37, Arkhan Fikri mendapatkan peluang setelah menerima umpan mendatar dari Dalberto. Namun, tendangan di dalam kotak penalti tersebut masih mampu diblok pemain bertahan Borneo FC. Semenit berselang, Tarens mendapatkan bola lambung di sisi sayap kiri Borneo, tetapi umpan silangnya masih mampu ditepis kiper. 

Statistik babak pertama menunjukkan bahwa Borneo FC memegang dominasi 55 persen penguasaan bola dibandingkan Arema FC sebesar 45 tahun. Borneo FC memiliki tiga peluang mencetak gol, tetapi hanya satu yang mengarah ke gawang, sedangkan Arema FC, dari tiga peluang, tak ada satu pun yang tepat sasaran. 

Babak Kedua

Arema FC mengambil inisiatif menyerang setelah turun minum. Strategi itu berhasil. Pada menit ke-49, barisan pertahanan Borneo FC lengah. Berawal dari umpan Dalberto, Wiliam Moreira berhasil menusuk ke arah kotak penalti dan melepaskan tendangan melengkung yang tak mampu dibendung kiper Nadeo Argawinata. Skor 1-0 untuk Arema FC.

Dua menit berselang, Lokolingoy mendapatkan peluang setelah memanfaatkan umpan silang Dalberto. Namun, sundulannya hanya membentur mistar gawang. 

Pada menit ke-61, Borneo FC berhasil menyamakan kedudukan. Lewat pergerakan di sisi kanan, Tarens Puhiri umpan silang mendatar ke dalam kotak penalti. Barisan pertahanan Arema FC gagal mengantisipasi sehingga bola lepas berhasil Leo Gaucho lesakkan ke gawang Arema FC. 

Borneo FC mendapatkan momentum untuk berbalik menyerang. Dua menit berselang, Kei Hirose memiliki ruang tembak dari luar kotak penalti setelah memanfaatkan serangan balik. Tapi, tendangannya masih melenceng. 

Pada menit ke-74, Arema FC memiliki peluang berbahaya lewat Wilian. Namun, tendangan kerasnya masih mampu ditepis kiper Nadeo. Skor masih imbang 1-1. 

Menjelang akhir babak kedua, Borneo FC harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Stefano Lilipaly mendapatkan kartu merah. Setelah tinjauan Vice Assistant Referee (VAR), ia dianggap wasit melakukan pelanggaran keras terhadap Wilian. 

Hingga 11 menit masa injury time, tak banyak peluang tercipta dari kedua tim. Duel berkutat pada perebutan bola di lini tengah. Pada menit ke-90+8, Arema FC mampu mencetak gol setelah Charles Lokolingoy mencetak gol memanfaatkan kemelut di depan gawang Borneo FC. 

Namun, gol tersebut dianulir karena, setelah tinjauan VAR, wasit menilai Dedik Setiawan menyentuh bola dengan tangan. Skor tetap imbang 1-1 dan Arema FC menang adu penalti dengan skor 5-4.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus