Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Datangkan 5 Legenda Sepak Bola Dunia ke Indonesia, Erick Thohir Ingin Memotivasi Pemain U-16

Erick Thohir mengatakan ada 56 pemain U-16 yang sedang diseleksi dan akan diterbangkan ke Doha, Qatar, untuk pelatihan lebih lanjut.

30 Mei 2023 | 20.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendatangkan lima legenda sepak bola dunia, yaitu Marco Materazzi, Juan Sebastian Veron, Roberto Carlos, Eric Abidal, dan Giorgos Karagounis, ke Indonesia. Mereka hadir dalam acara coaching clinic Future Garuda di Lapangam BRI BRILiaN Stadium, Fatmawati, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pria yang menjabat juga sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) itu mengharapkan hadirnya kelima mantan pemain tersebut dapat meningkatkan mental pemain U-16 yang turut hadir dalam acara tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya berpikir, dengan membawa legend, semoga ada hal baru agar mereka bersemangat lagi. Mereka mendengarkan cerita legend yang tadinya bukan siapa-siapa tapi punya kemauan," ujar Erick kepada awak media.

Carlos dan Veron menceritakan kisah awal mereka sebelum menjadi pesepak bola yang berasal dari keluarga miskin. Kemudian ada Materazzi yang baru menjadi pemain profesional pada usia 20-an tahun dan sukses menjuarai Piala Dunia 2006, hingga Abidal yang berhasil mengalahkan penyakit kanker dan sempat kembali bermain sebelum memutuskan pensiun.

"Visi dan misi pemain itu yang ingin kami tumbuhkan. Saya rasa ini terobosan yang berbeda. Hidup tidak boleh monoton, kalau dengar saya ngomong terus capek, makanya legend yang ngomong," ucap Erick.

Kedatangan lima legenda sepak bola dunia tersebut juga menjadi salah satu upaya PSSI dalam mempersiapkan para pemain U-16 untuk kompetisi mendatang. Saat ini ada 56 pemain yang sedang diseleksi dan akan diterbangkan ke Doha, Qatar, mengikuti pelatihan lebih lanjut.

Bima Sakti kembali ditunjuk sebagai pelatih yang bertanggung jawab dalam program tersebut.

"Dalam membangun tim nasional tidak bisa berpuas dengan U-20 dan U-22. Makanya harus membangun juga U-17," ujar Erick. "Ini pekerjaan maraton, bukan sprint 100 meter. Saya berdiskusi dengan Exco dan pelatih bagaimana U-16 dan U-17 ini disiapkan," tuturnya.

Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus