Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Henk Wullems Meninggal di Belanda, Kurniawan Kenang Momen di SEA Games 1997

Kurniawan Dwi Yulianto mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya bekas pelatihnya di tim nasional Indonesia, Henk Wullems, di Belanda.

19 Agustus 2020 | 12.06 WIB

Henk Wullems. Doc. NAC Breda.
Perbesar
Henk Wullems. Doc. NAC Breda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta- Mantan penyerang tim nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya mantan pelatihnya di tim Garuda, Henk Wullems. Kenangan bersama juru taktik asal Belanda dituliskan jebolan PSSI Primavera ini di akun Instagram miliknya. "Selamat jalan Mr Henk Wullems," tulis Kurniawan yang dikutip Tempo seizin pemilik akun Instagram, Rabu, 19 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kurniawan Dwi Yulianto yang kini melatih buat klub Malaysia Sabah FA menyebutkan banyak hal positif yang dipelajari selama menjadi anak didik Henk Wullems. Pemain berjuluk Si Kurus itu mengenang juara Liga Indonesia bersama PSM Makassar serta medali perak SEA Games 1997 sebagai momen terindah. "Dua momen indah yang tak terlupakan," tulis dia.

"Bersama-sama kita bekerja sama di tiga tim berbeda tentu banyak kenangan indah. (Pelita Jaya , Tim Nasional dan PSM). Terima kasih banyak Coach untuk ilmunya," tulis Kurniawan memberi penghargaan bagi pria yang pernah menangani klub AZ Alkmaar itu.

Sebelumnya, Henk Wullems, dikabarkan meninggal pada usia 84 tahun. Ia meninggal akibat penyakit stroke infark otak dan jasadnya telah dikremasi di Tilburg, Belanda, pada Sabtu lalu. Kabar ini juga dikonfirmasi melalui akun Twitter NAC Breda, klub divisi dua, yang pernah ditangani Wullems pada musim 1972-1975.

Dikutip dari Brabants Dagblad, Selasa, 18 Agustus 2020, NAC Breda disebutkan memiliki sejarah manis bersama Henk Wullems. Ia disebut sebagai pelatih yang sanggup memberi hadiah manis setelah Perang Dunia II. Ia berhasil membawa klub itu meraih trofi Pala KNVB 1973 mengalahkan NEC dengan skor 2-0 di partai final kala itu.

Pada 1975, Wullems hengkang dari NAC Breda pada 1975. Ia melanjutkan karier kepelatihan di SBV Vitesse, Go Ahead Eagles, SBV Excelsior, dan AZ Alkmaar. Pada 1995, pria kelahiran 21 Januari 1936 itu menerima tawaran menjadi pelatih klub Indonesia, Mastrans Bandung Raya. Di sana ia sukses membantu klub meraih gelar Liga Indonesia 1995/1996. Setahun berselang, ia ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia. Menangani Indonesia pada 1996-1998, ia sukses membawa skuad Garuda meraih medali perak di SEA Games 1997.

Pada 1999, PSM Makassar menunjuknya sebagai pelatih. Ia sukses membawa Juku Eja menjuarai Liga Indonesia 1999/2000. Wullems mengakhiri karier kepelatihannya di Persikota Tangerang pada 2002, meski sempat dua kali kembali menjadi pelatih sementara di klub-klub di Indonesia. Ia pun kembali ke Belanda dan tutup usia di sana.

IRSYAN HASYIM

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus