Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Inggris

Ini Perjalanan Karier Erling Haaland hingga Dijuluki Pesepak Bola Robot

Sebuah petisi menyebut Erling Haaland sebagai pesepak bola robot. Lantas, bagaimana perjalanan karier sepak bola Haaland?

14 Oktober 2022 | 05.53 WIB

Ini Perjalanan Karier Erling Haaland hingga Dijuluki Pesepak Bola Robot
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Erling Haaland tengah menunjukkan permainan ciamik bersama klub barunya, Manchester United. Baru beberapa bulan bermain di Liga Inggris musim 2022/2023, striker berusia 22 tahun itu telah mencetak 15 gol dan memberikan tiga assist dalam sembilan pertandingan. Oleh para penggemar sepak bola Inggris, Haaland kini dijuluki pesepak bola robot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bahkan sebuah petisi viral di media sosial agar Haaland dikeluarkan dari sepak bola karena penampilannya yang luar biasa di depan gawang musim ini. Petisi yang dibuat oleh akun Ten Hag’s Reds! di situs change.org itu telah ditandatangani hampir 2 juta orang. “Dia adalah robot, dia bukan manusia,” kata salah satu penggemar dikutip dari Fox Soccer. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan Karir Erling Haaland 

Melansir The Analyst, Erling Haaland lahir di Leeds pada 21 Juli 2000. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya, Alf-Inge Haaland, dulunya merupakan mantan pesepakbola untuk tim nasional Norwegia dan Manchester City era 1994-2001. Hanya tiga tahun setelah Haaland lahir, ayahnya terpaksa gantung sepatu pada usia 30 tahun karena masalah cedera. 

Sejak kecil Haaland memang bercita-cita menjadi pesepak bola profesional seperti ayahnya. Karena itu, Haaland bergabung dengan akademi muda Byrne dan mampu menunjukkan bakatnya dalam bermain sepak bola. “Saya melihat Haaland untuk pertama kalinya ketika dia berusia lima tahun, terlihat dia jauh lebih baik daripada yang lain,” kata pelatih Alf Ingve Berntsen dikutip dari Goal. 

Menginjak usia 16 tahun, Haaland memulai karir sepak bola profesionalnya dengan bergabung di skuat utama Byrne. Lantaran bermain di posisi sayap, dia tidak mencetak satu pun gol dalam semusim. Baru pada Februari 2017, Haaland berpindah ke klub raksasa Norwegia, Molde, sebagai striker. Secara mengejutkan berhasil mencetak 16 gol dari 30 pertandingan di semua kompetisi. 

Sejak itu, karier pesepak bola bertubuh jangkung tersebut kian moncer. Pada Januari 2019, Haaland resmi bergabung dengan Red Bull Salzburg. Ia berhasil mencetak 16 gol, yang membuatnya berada dalam performa terbaik menjelang transfer pertengahan musim ke Borussia Dortmund. Bersama Dortmund, Haaland menambah 16 gol dari 18 pertandingan di semua kompetisi. 

Ketajaman Haaland bersama Dortmund membuat klub raksasa Inggris, Manchester City, mendatangkan jasanya dengan mahar 75 juta Euro atau setara Rp 1,1 triliun. Alih-alih menurun, produktivitas gol pemain berambut pirang ini kian melesat bersama Citizens. Torehan 15 gol seakan tidak ada pemain lawan yang berhasil menghentikannya, sampai Haaland dijuluki pesepakbola robot. 

HARIS SETYAWAN 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus