Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PSIS Semarang melayangkan protes ke PSSI soal kepemimpinan wasit di laga melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis, 20 Mei 2019. Dalam laga itu, PSIS menahan Persebaya 1-1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meski cukup menggembirakan, raihan satu poin tersebut juga menghadirkan kekecewaan tim Laskar Mahesa Jenar soal kinerja wasit Moch Adung. Pengadil asal DKI Jakarta itu dinilai kubu tim tamu tampil buruk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Manajemen PSIS pun langsung mengirimkan surat protes ke Komisi Wasit PSSI setelah pertandingan berakhir.
"Kami resmi mengirimkan surat protes atas kepemimpinan wasit Adung. Kinerjanya sangat buruk di pertandingan kali ini dan banyak merugikan kami," tegas Manajer PSIS, Setyo Agung Nugroho.
Baca: Liga 1: Persebaya Surabaya Terpuruk, Bonek pun Teriak Djanur Out
Dua keputusan kontroversi sang wasit jadi dasar aduan PSIS. Pertama saat Septian David Maulana dijatuhkan gelandang tuan rumah, Misbakus Sholihin, di area penalti. Namun wasit tak memberi pelanggaran.
Keputusan kedua adalah pelanggaran keras pemain tuan rumah, Elisa Basna, yang sengaja menjejak bek PSIS, Frediyan Wahyu Sugiantoro di bagian perut. Alih-alih mendapatkan kartu merah, justru pelanggaran didapatkan oleh kubu Persebaya.
"Kami berharap Komisi Wasit PSSI bisa bisa melihat rekaman dengan jelas. Bahwa kepempimpinan wasit Adung tidak baik dan banyak merugikan kami," ujarnya.
PSIS untuk sementara naik peringkat ke posisi delapan klasemen sementara pekan ketiga Liga 1 2019 dengan raihan empat poin.
INDOSPORT