Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PSIS Semarang resmi mengakhiri kerja sama dengan Jafri Sastra sebagai pelatih kepala pada Kamis, 8 Agustus 2019. Keputusan tersebut diambil berdasarkan rekor buruk yang didapatkan oleh Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari tujuh pertandingan kandang, PSIS hanya berhasil menang dua kali, satu kali imbang, dan empat kali kalah. Kekalahan kandang berturut dialami saat menghadapi Persib Bandung, Tira Persikabo, dan Persipura Jayapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kekalahan juga dialami oleh PSIS saat laga perdana kompetisi Shopee Liga 1 2019 ketika berhadapan dengan Kalteng Putra. Pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan 1-2 untuk tuan rumah, PSIS.
"Manajemen PSIS melakukan evaluasi baik kepada pemain maupun pelatih. Hari ini, manajemen secara resmi memberhentikan Jafri Sastra sebagai pelatih kepala," kata Komisaris PSIS Semarang, Kairul Anwar.
Datang sebagai pelatih kepala pada putaran kedua Liga 1 2018, Jafri mampu mempertahankan PSIS untuk berkompetisi di kasta teratas sepak bola Tanah Air. Laga kandang yang tersisa mampu disapu bersih oleh pelatih asal Padang tersebut pada musim lalu.
"Manajemen mengucapkan terima kasih kepada beliau, atas kerja keras beliau, PSIS bisa bertahan di Liga 1 pada musim kemarin," ucap Kairul.
Pemecatan Jafri tak lain karena melesetnya target yang dipasang pada musim 2019. Manajemen PSIS dan tim pelatih berkomitmen untuk menyapu bersih laga kandang.
"Komitmen kita di awal adalah untuk sapu bersih laga kandang. Kalaupun kita menghadapi tim yang sulit, paling tidak kita bisa meraih hasil imbang. Tetapi, target tersebut meleset, akhirnya manajemen PSIS Semarang mengambil tindakan," pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menambahkan.
LIGA INDONESIA | PSIS.CO.ID