Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

Kehadiran ribuan suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 menjadi sorotan. Korea Selatan dianggap bakal seperti melakoni laga tandang.

25 April 2024 | 12.19 WIB

Suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Twitter @AFC.
Perbesar
Suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Twitter @AFC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran ribuan suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 menjadi sorotan menjelang laga perempat final antara Indonesia vs Korea Selatan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar. Pertandingan bakal berlangsung pada Jumat dinihari, 26 April 2024, pukul 00.30 WIB. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Laporan Kim Hwan dari Xsports News Doha, dikutip dari v.daum.net pada 24 April 2024 menunjukkan bahwa ribuan suporter Indonesia kerap berkumpul dan memanaskan stadion dengan sorak-sorai setiap tim asuhan Shin Tae-yong bertanding. Sang reporter menggambarkan antusiasme suporter membuat Doha berubah layaknya Jakarta versi mini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dukungan penonton Indonesia membuat pelatih Korea Selatan, Hwang Sun-hong, mencari solusi untuk mengatasi tekanan pada pemainnya. Tim berjuluk Taeguk Warrior seolah-olah akan melakoni laga tandang untuk mendapatkan satu tempat di babak semifinal. 

Timnas U-23 Republik Korea yang dipimpin oleh pelatih Hwang Seon-hong akan bertanding melawan Indonesia yang dipimpin pelatih Shin Tae-yong di babak perempat final Piala Asia. Korea tentu tidak ingin terpeleset karena pemenangan laga akan membuka peluang tim untuk berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Pada pertandingan terakhir penyisihan Grup B antara Korea Selatan vs Jepang, tim Negeri Ginseng menang berkat gol kemenangan Kim Min-woo. Kemenangan tipis itu memastikan Korea menjadi juara grup dan menghadapi Indonesia yang berstatus sebagai runner up Grup A.

Terhindar dari Qatar yang berstatus sebagai tuan rumah disebut-sebut menjadi keuntungan. Namun, Indonesia juga menjadi lawan yang tangguh.

Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong mencatatkan dua kemenangan dan satu kekalahan. Di laga pertama, Indonesia kalah dari Qatar. Skuad Garuda mengalami kesulitan lantaran dua pemain kuncinya dikeluarkan dari lapangan karena keputusan wasit yang tidak masuk akal.

Pada laga kedua, Indonesia mengalahkan Australia dan mencetak empat gol ke gawang Yordania. Indonesia juga menunjukkan potensinya dengan melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Di level U-23, Indonesia melaju ke babak perempat final untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Suporter Indonesia Jadi Beban Lawan

Kekuatan Indonesia yang paling mengancam adalah kekuatan organisasi yang didasarkan pada kolaborasi jangka panjang antara tim senior dan timnas U-23. Tim ini memiliki serangan balik cepat yang datang dari kekuatan organisasi. Meski kemampuan teknis masing-masing pemain biasa saja, Indonesia bisa mengatasi kekurangan tersebut melalui kerja sama tim.

Indonesia kerap merepotkan Australia dengan serangan balik cepat. Pada laga melawan Yordania, Indonesia kembali menunjukkan pola permainan melalui serangan balik dengan mencetak tiga gol dalam situasi permainan terbuka.

Selain sibuk memikirkan taktik untuk melawan Indonesia, ada banyak hal yang perlu dikhawatirkan oleh Hwang Seon-hong. Suasana di stadion ibarat suasana pertandingan di Jakarta, kandang Timnas Indonesia. 

Banyaknya pekerja Indonesia di Qatar membuka ruang pendukung tim Merah Putih memadati stadion. Suporter Indonesia sangat antusias dengan sepak bola meski Piala Asia U-23 adalah kompetisi yang kurang diminati dibandingkan kompetisi lainnya. Dengan adanya Indonesia, penonton di stadion pun semakin banyak.

Bahkan, di laga pembuka melawan Qatar, penonton Indonesia justru mengungguli suporter tuan rumah Qatar. Pada pertandingan melawan Australia, setidaknya 2.000 dari 2.925 orang yang memenuhi Stadion Abdullah bin Khalifa adalah suporter Indonesia. 

Jumlah tersebut meningkat menjadi lebih dari 5.000 pada pertandingan melawan Yordania. Seiring dengan terus berlanjutnya performa apik timasuhan Shin Tae-yong, kemungkinan besar setidaknya 5.000 suporter Indonesia akan memenuhi stadion pada laga perempat final melawan Korea.

Suporter Indonesia tak henti-hentinya bersorak sepanjang pertandingan, terutama setiap kali Indonesia punya kesempatan menyerang. Pelatih Shin Tae-yong mengatakan sorakan tersebut jauh dari suara yang terdengar di Jakarta, namun sorak-sorai suporter Indonesia bisa menjadi beban bagi tim lawan.

Alhasil, pelatih Korea Selatan Hwang Seon-Hong perlu mengatasi lingkungan yang bakal terasa seperti pertandingan tandang di Indonesia.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus