Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengaku telah mengetahui rencana Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023. Mereka menilai itu hal wajar dan merupakan hak Edy sebagai warga negara.
Sekretaris Kementerian Pemuda Gatot S. Dewa Broto mengatakan Edy sudah datang dan menyampaikan niatnya ini langsung kepada Menteri Pemuda Imam Nahrawi pada 18 Oktober lalu.
"Beliau istilahnya itu menyampaikan kulo nuwun-nya, bahwa beliau akan maju sebagai salah satu kandidat Sumut 1," ujar Gatot saat ditemui di kantor Kementerian, Rabu, 22 November 2017.
Rangkap jabatan, kata Gatot, merupakan hal yang lumrah. Bisa tidaknya ketua umum menjabat di dua posisi, bergantung pada statuta FIFA yang diadopsi PSSI.
Beberapa cabang olahraga memang memiliki ketua umum yang merangkap jabatan di posisi lain. Contohnya Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, yang menjabat Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Meski begitu, Gatot menyarankan Edy memprioritaskan salah satu saja. "Kalau kami sarankan, lebih baik memilih. Tapi itu terserah beliau," tuturnya.
Ia mengatakan sepak bola memiliki kompleksitas yang lebih dibanding cabang olahraga lain. Karena itu, akan lebih bijak jika Edy memilih salah satunya.
Jika tetap maju dengan dua jabatan, Gatot menyarankan Ketua PSSI membuat pernyataan tertulis. "Lebih baik dituangkan secara tertulis. Ini hanya untuk menjaga image publik. Sepak bola tak bisa apple to apple dengan cabor (cabang olahraga) lain," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini