Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banda Aceh - Pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo, mengaku puas dengan hasil imbang tanpa gol kontra Bhayangkara FC. Meski gagal mengamankan poin penuh di kandang sendiri, namun penampilan spartan anak asuhnya membuat pria 53 tahun tetap mensyukuri poin perdana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemain Persiraja dianggap berhasil menjalankan instruksi selama 90 menit pertandingan.
"Apa yang saya bicarakan, saya percayakan sama pemain, mereka bisa main. Terlepas dari skor, itu nomor dua. Tapi apa yang diperlihatkan anak-anak, itu sangat luar biasa. Saya respect dengan pemain saya," sebut Hendri dalam konferensi usai pertandingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hendri mengatakan kedua tim yang bertanding memainkan laga yang menarik. Permainan cepat sekaligus keras menjadikan laga menarik untuk disaksikan. Taktikal yang dilatih dalam tiga hari terakhir pun disebutnya berjalan sesuai rencana.
Meski puas, namun Hendri mengakui banyak kekurangan yang harus segera dibenahi. Namun dengan kondisi persiapan Persiraja yang terbilang mepet, hasil imbang dilaga perdana merupakan pencapaian luar biasa.
Apalagi lawan yang dihadapi adalah Bhayangkara FC, tim bertabur bintang di Liga 1 musim ini. "Semua masih butuh proses, mungkin antara 5-6 pertandingan lagi saya lihat. Tapi apa yang ditampilkan anak-anak malam ini, absolute bagi saya. Dengan lawannya Bhayangkara, ingat lawannya Bhayangkara," sambung Hendri.
Salah satu punggawa Persiraja, Zamrony, menyebut para pemain telah mencoba melakukan yang terbaik. Namun hasil akhir tidak sepertinya yang diharapkan. Padahal beberapa peluang emas didapat Persiraja seperti tendangan Bruno Dybal yang membentur mistar gawang diakhir laga.
Pemain asal Ternate itu juga mengucapkan apresiasi kepada para pendukung Persiraja yang nyaris memenuhi seisi stadion. "Saya terima kasih kepada penonton yang hadir malam ini. Ini buat satu motivasi juga. Semoga pertandingan berikutnya juga sama seperti malam ini (antusiasme penonton)," harap Zamrony.
Sementara Pelatih Bhayangkara, Paul Munster, terlihat kecewa dengan hasil akhir pertandingan. "Babak pertama kita main bagus, harusnya kita unggul 3 sampai 4 gol dengan mudah. Kita bermain baik sekali, kita bermain jauh superior di 25 menit akhir babak pertama. Cuma kita belum bisa mencetak gol," ungkap Paul dalam sesi konferensi pers berbeda.
Pelatih berkebangsaan Irlandia Utara juga mengeluhkan kepemimpinan wasit yang dianggap banyak merugikan timnya. Paul mengatakan anak asuhnya kepayahan karena harus bermain melawan 12 hingga 13 pemain sekaligus.
Bahkan Paul menolak menjawab beberapa pertanyaan awak media yang dilontarkan kepadanya. "Kamu masih tanya kenapa, apa kamu tidak melihat pertandingan tadi," cecar Paul saat salah seorang wartawan menanyakan sikapnya yang terlihat banyak melakukan protes selama pertandingan.
IIL ASKAR MONDZA