Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persiraja Banda Aceh berhasil menundukkan Sriwijaya FC dengan skor 1-0 dalam laga lanjutan pekan ketiga grup 1 Liga 2 Indonesia 2024-2025 di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persiraja yang tanpa dukungan suporter karena masih didenda PSSI bermain lebih santai, lebih banyak mengolah bola di lini tengah dan kembali ke bawah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Irama permainan tuan rumah itu juga diikuti anak-anak Sriwijaya, meski mereka lebih sering menembus pertahanan Persiraja Banda Aceh.
Di pertengahan babak pertama, Persiraja mulai meningkatkan tempo serangan, dan akhirnya mampu merubah keadaan menjadi 1-0 pada menit ke 30.
Sang kapten Andik Vermansyah berhasil mengubah papan skor lewat tendangan jarak jauhnya yang tak mampu ditepis Jandia Eka Putra setelah menerima umpan terobosan dari Miftahul Hamdi. Skor bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, tim tamu mulai meningkatkan intensitas serangan dan menguasai jalannya pertandingan, tetapi upaya anak asuh Jafri Sastra masih mampu digagalkan Fayrushi Cs.
Sriwijaya sempat mendapatkan peluang emas, tetapi tendangan keras jarak dekat Chenco gagal dikonversikan menjadi gol dan melesat jauh ke atas mistar gawang.
Di menit-menit akhir, Sriwijaya terus menggempur lini pertahanan tuan rumah, lagi-lagi usaha mereka tidak membuahkan hasil hingga peluit panjang dibunyikan, dan Persiraja berhasil mengamankan poin penuh di kandang sendiri.
Pelatih Sriwijaya, Jafri Sastra mengaku kekalahan ini merupakan masalah besar bagi mereka, apalagi dalam empat pertandingan terakhirnya tim nya baru mampu menciptakan satu gol.
"Tetapi yang terpenting bagi kami anak-anak bermain dengan baik dan sudah bekerja keras. Hanya kami belum dapat poin," kata Jafri.
Sementara itu, Pelatih Persiraja Banda Aceh, Akhyar Ilyas mengapresiasi kerja keras anak didiknya hingga berhasil memenangkan laga ini meskipun tanpa dukungan masyarakat Aceh.
Ia juga mengakui, bermain tanpa suporter membuat para pemain kurang bergairah, kondisi lapangan benar-benar sepi. Sehingga menurunkan tensi permainan Persiraja.
"Saya apresiasi kerja keras pemain, jadi sedikit tegang bagi pemain tanpa pendukung, tidak ada gairah sedikit dan menurunkan tensi permainan. Tetapi dari pertandingan tadi masih banyak hal yang perlu kita evaluasi," kata Akhyar Ilyas.
Pilihan Editor: Menjelang MotoGP Indonesia, Logistik Pembalap Mulai Tiba di Sirkuit Mandalika