Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Mojokerto Putra (PSMP) mengajukan banding atas keputusan Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menghukum PSMP tak boleh bermain di Liga 2 musim 2019 karena diduga terlibat pengaturan skor sepak bola. Selain mengajukan banding atas keputusan Komdis PSSI, PSMP juga akan membantu upaya banding atas sanksi yang diberikan pada salah satu pemain PSMP, Krisna Adi Darma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Klub tetap membantu,” kata Ketua Umum atau Presiden PSMP Firman Effendi saat dikonfirmasi, Senin, 24 Desember 2018. Krisna dikenai sanksi tak boleh bermain seumur hidup dalam laga resmi PSSI karena dianggap sengaja tidak memasukkan gol saat penalti melawan Aceh United, 19 November 2018.
Sehari setelah keluar sanksi baginya, Krisna mengalami kecelakaan di Sleman, Yogyakarta, dan masih perawatan di rumah sakit. “Kami juga akan membantu pengobatannya,” kata Firman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah terkena sanksi, manajemen masih meliburkan tim atau belum melakukan latihan. “Tim masih libur. Sambil menunggu jadwal Piala Indonesia,” katanya. Piala Indonesia adalah turnamen sepakbola yang mempertemukan semua tim dari tiga level mulai Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Firman juga mengklaim manajemen telah menyelesaikan seluruh gaji pemain dan ofisial PSMP setelah Liga 2 musim 2018 berakhir. “Sudah beres,” katanya.
Dalam kompetisi Liga 2 musim 2018, PSMP tak lolos naik kasta ke Liga 1. Tiga tim Liga 2 musim 2018 yang naik level ke Liga 1 musim 2019 adalah PSS Slemen, Semen Padang, dan Kalteng Putra.
ISHOMUDDIN