Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perwakilan gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) Kolombia mengatakan pada Kamis, 2 November 2023, bahwa kelompok itu akan membebaskan ayah bintang klub Liga Inggris Liverpool, Luis Diaz, beberapa hari setelah menculiknya di Kolombia utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ibu Diaz, Cilenis Marulanda, dan ayahnya, Luis Manuel Diaz, dibawa oleh orang-orang bersenjata saat mereka berkendara di provinsi La Guajira pada Sabtu lalu. Marulanda dibebaskan dalam beberapa jam kemudian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemerintah Kolombia melaporkan ELN bertanggung jawab atas penculikan itu pada Kamis pagi. Menteri Dalam Negeri Luis Fernando Velasco mengatakan situasinya sangat serius dan melanggar gencatan senjata antara pemerintah dan pemberontak.
Pembicaraan damai antara ELN dan pemerintah Kolombia dimulai kembali tahun lalu dengan harapan mengakhiri peran kelompok tersebut dalam konflik 60 tahun di Kolombia, yang telah menewaskan sedikitnya 450 ribu orang. Pemerintah dan ELN memulai gencatan senjata enam bulan pada Agustus lalu sebagai bagian dari pembicaraan.
“Ayah Diaz akan dibebaskan sesegera mungkin," kata perwakilan ELN Juan Carlos Cuellar pada pertemuan komunitas, dalam klip video yang dibagikan oleh ELN kepada Reuters.
Sebelumnya pada hari yang sama, delegasi perdamaian pemerintah yang ditugaskan untuk bernegosiasi dengan ELN menyerukan agar ayah Diaz segera dibebaskan.
“Kami mengingatkan ELN bahwa penculikan adalah tindakan kriminal, melanggar hukum kemanusiaan internasional dan tugasnya dalam membangun proses perdamaian bukan hanya untuk menghentikan (penculikan) tetapi untuk menghilangkannya selamanya,” kata Otty Patino, kepala delegasi perdamaian pemerintah, dalam sebuah pernyataan.
Menurut sumber keamanan Kolombia, ELN, kelompok gerilyawan sayap kiri paling radikal di Kolombia, telah lama mendanai operasinya dengan penculikan, pemerasan, dan perdagangan narkoba.
REUTERS
Foto 
