Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain timnas Indonesia Aji Santoso mengungkap penyebab kekalahan telak skuad Garuda 1-5 atas Australia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Menurut dia, tak solidnya lini belakang menjadi penyebab. “Saya lihat hampir semua kebobolan gol karena kurangnya koordinasi pemain belakang,” kata dia kepada Tempo pada Jumat, 21 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gol pertama Australia, misalnya, terjadi lewat penalti Martin Boyle pada menit ke-18. Saat itu, pemain belakang timnas Indonesia terlalu cepat mengambil keputusan untuk menahan pemain Australia yang berujung pelanggaran di kotak penalti. “Padahal bolanya tidak datang ke pemain yang dilanggar pemain timnas. Jadi terlalu buru-buru dalam mengambil antisipasi untuk mengambil keputusan,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gol kedua Australia dari Nishan Velupillay, kata Aji, juga terjadi setelah bek tengah yang hanya fokus melihat arah laju bola. “Mereka tak melihat ada striker lawan yang lari di belakang dia. Pemain bek kiri kita juga jaraknya terlalu jauh sehingga terlambat menghalau serangan,” ujarnya.
Gol ketiga Negeri Kanguru dari gelandang Jackson Irvine terjadi karena lini pertahanan timnas Indonesia yang kurang antisipasi tusukan dari sisi sayap kiri dan tak sigap menutup ruang tembak lawan. “Seharusnya, ketika pemain lawan sudah memasuki kotak penalti itu tak boleh ada yang free. Pemain kita telat bereaksi, harusnya sudah mengantisipasi,” kata Aji.
Adapun gol keempat dan kelima di babak kedua oleh Lewis Miller menit ke-61 dan Jackson Irvine menit ke-90 itu juga pengaruh lini belakang yang kurang sigap. “Kesalahan pemain belakang, gol keempat tak ada yang menjaga sementara gol kelima kita sudah berduel cuma memang kalah,” katanya.
Terlepas dari itu, Aji mengatakan permainan timnas Indonesia mengalami peningkatan dari segi penguasaan bola dan serangan. Menurut dia, pelatih Patrick Kluivert harus memperbaiki lini belakang. “Untuk kita yang bisa cetak gol sebenarnya cukup bagus, penguasaan bola juga. Yang perlu diperbaiki memang pemain belakang lebih rapi lagi bermainnya, pemain gelandang juga bertahannya harus lebih rapi lagi,” katanya.
Aji Santoso. Instagram/OfficialPersikabo
Seusai pertandingan, Kluivert mengatakan anak-anak asuhnya tampil bak singa meski kalah telak dari Negeri Kanguru. Pelatih asal Belanda itu pun kecewa dengan hasil pertandingan. “Bukan karena hasil. Bukan hanya untuk kami, tetapi untuk semua orang yang mendukung Indonesia,” ujar pelatih berusia 48 tahun itu.
Setelah kekalahan dari Australia, timnas Indonesia akan menghadapi pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain pada 25 Maret mendatang. Menghadapi Bahrain, Kluivert pun berjanji akan segera mempersiapkan timnya dengan sebaik-baiknya. “Kami perlu bekerja keras dalam lima hari dan berusaha mendapatkan hasil yang bagus saat melawan Bahrain. Namun pertama-tama, kami harus menganalisa pertandingan ini,” ucap dia.
Rina Widiastuti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.