Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Piala Afrika 2023: Pelatih Senegal Aliou Cisse Terpukul Usai Gagal Pertahankan Gelar

Senegal kalah dari tim tuan rumah Pantai Gading melalui drama adu penalti 4-5 seusai bermain sama kuat 1-1 selama 90 menit di Piala Afrika 2023.

30 Januari 2024 | 19.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelatih kepala Senegal Aliou Cisse bereaksi selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Afrika 2024 antara Senegal dan Pantai Gading di Stade Charles Konan Banny di Yamoussoukro pada Selasa (30/1/2024) WIB. ANTARA/AFP/Kenzo Tribouillard.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Senegal Aliou Cisse merasa sangat terpukul setelah gagal membawa timnya mempertahankan trofi di Piala Afrika 2023. Kepastian ini ia dapatkan setelah Senegal ditaklukkan tim tuan rumah Pantai Gading melalui drama adu penalti 4-5 seusai bermain sama kuat 1-1 pada waktu normal di Stade Charles Konan Banny de Yamoussoukro, Selasa, 30 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya kecewa setelah hasil ini, terutama bagi para pemain kami. Kami datang ke sini untuk memenangkan gelar dan bermain untuk rakyat kami. Itulah sepak bola, pada tahun 2022, kami bahagia, dan pada tahun 2024, yang terjadi sebaliknya,” kata Cisse, melansir dari laman resmi CAF, Selasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mohon maaf kepada para pemain dan kepada masyarakat Senegal. Sulit melihat para pemain menangis di ruang ganti,” kata dia menambahkan.

Cisse menilai laga babak 16 besar itu berjalan mengecewakan. Apalagi, Senegal terlebih dulu unggul lewat gol Habib Diallo pada menit ke-4. Kemenangan di depan mata buyar setelah gol penalti Franck Kessie pada menit ke-86 membuar skor sama kuat 1-1.

Memasuki babak adu penalti, Moussa Niakhite menjadi satu-satunya algojo yang gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Hal ini membuat Pantai Gading menang 5-4 di babak adu tos-tosan. “Pertandingan itu aneh dan rumit, kami bisa saja memenangkan pertandingan. Kami kalah dalam adu penalti, kami mempertahankan keunggulan hingga 5 menit terakhir pertandingan,” ucap Cisse.

“Saya kecewa setelah kekalahan ini, terutama setelah penampilan yang kami tunjukkan selama pertandingan dan sejak pertandingan pertama kompetisi,” kata dia menambahkan.

Adapun pelatih Pantai Gading Emerse Fae bersyukur atas kemenangan. Ia ingin kemenengan ini menjadi motivasi kuat pasukan Les Elephants untuk terus melaju sejauh mungkin di Piala Afrika edisi tahun ini saat menjadi tuan rumah.

"Lolos dari babak penyisihan grup setelah kemenangan Maroko memberi kami kepercayaan diri. Kami mengalahkan Senegal dan menyingkirkan mereka; semangat kerja bagus. Kami tidak boleh berhenti di sini, kami harus terus bekerja, mempertahankan semangat yang telah kami peroleh, dan terus bermain pertandingan demi pertandingan,” kata Fae.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus