Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Persik Kediri sedang mencatatkan tren yang positif belakangan ini, dengan mencatatkan dua kemenangan penting melawan dua tim papan atas klasemen sementara Liga 1. Kemenangan tersebut mereka raih dengan skor meyakinkan, yakni 2-0 saat mengalahkan Persib Bandung dan Persija Jakarta. Performa Persik yang menanjak tak lepas dari PT Astar Asia Global (AAG) sebagai pemilik saham mayoritas Persik Kediri dimana Arthur Irawan yang disebut sebagai pendiri perusahaan start up di bidang game development tersebut.
Di jagat maya, pesepakbola kelahiran kota Surabaya tersebut pernah viral ketika Arthur Irawan ngamuk kepada suporter Persik Kediri yang mengkritiknya usai pertandingan. Namun demikian, terlepas dari segala kontroversi yang dimiliki oleh Arthur Irawan, pesepakbola kelahiran kota Surabaya tersebut memiliki karier yang cukup gemilang di usia mudanya. Dilansir dari Transfermarkt, Arthur tercatat pernah membela 8 klub, 3 diantaranya adalah klub Eropa.
Dilansir dari bolasport.com, Ketika berumur 8 tahun, anak dari pengusaha Effy Soenarmy Soeharsono tersebut mampu menarik perhatian pemandu bakat akademi muda Manchester United, tetapi saat itu keluarga Arthur lebih memilih untuk mengejar pendidikan akademik Arthur terlebih dahulu.
Setelah menyelesaikan pendidikan akademiknya, Arthur memutuskan untuk fokus mengejar karier sepak bolanya dengan membela klub Lytham Town yang bermain di divisi amatir Inggris. Performa Arthur di klub Inggris tersebut berhasil memikat pemandu bakat Espanyol yang setelah itu menjalin komunikasi dengan agen Arthur untuk menawarinya trial selama 2 bulan, setelah itu Arthur menekan kontrak selama empat tahun dengan RCD Espanyol B.
Berikutnya, setelah tiga tahun membela Espanyol B di Segunda Division atau kasta kedua Liga Spanyol. Arthur memutuskan untuk bergabung dengan Malaga B pada Januari 2014. Namun demikian, baik dari pihak Malaga maupun Arthur tidak pernah membeberkan perihal kontrak resmi, hingga akhirnya Arthur pindah ke SK Beveren, klub sepak bola Belgia.
Setelah puas mencicipi kerasnya atmosfer sepak bola Eropa, Arthur kembali merumput di Liga Indonesia. Kapten Persik Kediri tersebut tercatat pernah membela Badak Lampung FC, Borneo FC Samarinda, Persija Jakarta, hingga Persik Kediri.
Performa apik tersebut tidak lepas dari upaya Divaldo Alves, yang baru saja meraih penghargaan pelatih terbaik BRI Liga 1 Indonesia pekan ke-29. Alves pun menyebut bahwa penghargaan yang dia terima juga tidak lepas dari peran pemain lainnya, salah satunya Anderson do Nascimento yang merupakan pemain bertahan Persik Kediri serta berhasil meraih penghargaan pemain bertahan terbaik BRI Liga 1 Indonesia pekan ke-29, penghargaan tersebut diberikan bersamaan dengan penghargaan pelatih terbaik yang diterima oleh Alves.
Penghargaan tersebut disematkan karena performa Persik Kediri yang berhasil mencatatkan sapu bersih atau clean sheet. Namun demikian performa apik Persik Kediri juga mulai terlihat tatkala Persik Kediri memutuskan untuk mendatangkan seorang Arthur Irawan dari PSS Sleman
RENO EZA MAHENDRA
Pilihan Editor: Hasil BRI Liga 1: Persik Kediri vs Persija Jakarta, Skor Akhir 2-0
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini