Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta- Calon Ketua Umum PSSI, Rahim Soekasah mengatakan buruknya kualitas kompetisi sepak bola Indonesia salah satunya penyebab karena bobroknya perekrutan pemain asing. Manajer Timnas Indonesia U-23 pada tahun 2006 ini mengatakan agen pemain asing rutin bergerilya ke manajer dan pelatih menjajakan pemainnya di awal musim dengan iming-iming bagi hasil.
"Agen-agen kan datang ke manajer ke pelatih, pemain bagus bos, berapa nih, gue berapa, kan begitu orang sini," kata dia mengambarkan transaksi perekrutan pemain asing di klub Indonesia dalam wawancara dengan Tempo, 17 Oktober 2019.
Mantan manajer Pelita Jaya yang berubah nama menjadi Madura United ini mengetahui cara culas itu karena pernah ditawari ketika menangani klub di tanah air. Ia bercerita salah satu agen mendatanginya menawarkan pemain bernama Sanchez dengan memperlihatkan tiga video rekaman.
"Nama orang latin banyak, pemain nama Sanchez ribuan, pertama di stadion besar, kemudian di setengah besar, ada kecil, bagus ya pak," ujar Rahim yang pernah menjadi manajer PSSI Primavera.
Menurut dia, video yang diberikan itu tidak ada satu pun yang memperlihatkan wajah Sanchez. Sebagai orang yang lama mengurus sepak bola, Rahim memperlihatkan kepada agen pemain kejanggalan video yang diberikan.
"Saya bilang bagus bagaimana, lo liat sini, dia pakai kaki apa kiri, di sini tidak ada kaki kiri, (ini) kaki kanan semua yang di sini kiri kanan," kata dia memceritakan perbedaan video itu.
Gagal mengelabuinya dengan video, Rahim mengatakn agen itu kemudian mengiminginya mendapatkan komisi kalau mau merekrut pemain yang ditawarkan. Ia bilang mau menjual dengan harga Rp 1 miliar. "Untuk saya dua ratua juta, berarti berapa harganya dia, Rp 800 juta," ucap dia.
Dari uang yang Rp 800 juta, kata Rahim, agen itu mengaku mengambil keuntungan Rp 150-200 juta. Ia juga bercerita bahwa agen itu menyisihkan Rp 100 juta untuk melicinkan perizinan pemain di PSSI.
"Harga pemain Rp 450 juta, kenapa mau kan itu setahun, itu US$ 50 ribu, dibagi 12 berapa US$ 4.000, Rp 40 jutaan," kata dia.
Untuk ukuran gaji US$ 4.000 di luar negeri, kata Rahim sudah ukuran pekerja menengah. Menurut dia, pemain yang ditawarkan ke Indonesia mau mengambil gaji itu karena di negara asalnya cuma mendapatkan US$ 500 sebulan.
"Terus dikasih 4000 mau nggak, tapi kualitasnya dipertanyakan, itu yang terjadi," kata Rahim Soekasah.
IRSYAN HASYIM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini