Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Serba Serbi Piala Dunia: 5 Peristiwa Sensasional Saat Piala Dunia 1982, Hampir Ada yang Terbunuh

Selama Piala Dunia 1982, terdapat beberapa fakta menarik dalam sejarah sepak bola dunia. Berikut rangkumannya.

13 Juli 2022 | 19.01 WIB

Paolo Rossi mencetak hat-trick saat Italia mengalahkan Brasil 3-2, diikuti dua gol untuk mengalahkan Polandia 2-0 di semifinal dan mencetak gol dalam kemenangan 3-1 di final melawan Jerman Barat. Tahun 1982 menjadi puncak kariernya. Dia menyabet sejumlah gelar bergengsi. Ia memenangkan Sepatu Emas sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1982. Di tahun itu juga dia menyabet Ballon d'Or 1982 sebagai Pemain Terbaik Eropa tahun itu. Mandatory Credit: Action Images/File Photo/REUTERS
Perbesar
Paolo Rossi mencetak hat-trick saat Italia mengalahkan Brasil 3-2, diikuti dua gol untuk mengalahkan Polandia 2-0 di semifinal dan mencetak gol dalam kemenangan 3-1 di final melawan Jerman Barat. Tahun 1982 menjadi puncak kariernya. Dia menyabet sejumlah gelar bergengsi. Ia memenangkan Sepatu Emas sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1982. Di tahun itu juga dia menyabet Ballon d'Or 1982 sebagai Pemain Terbaik Eropa tahun itu. Mandatory Credit: Action Images/File Photo/REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selama 40 tahun lalu, Piala Dunia 1982 ke-12 telah digelar. Turnamen ini khusus untuk tim nasional pria yang berlaga di Spanyol pada 13 Juni dan 11 Juli 1982.

5 Pristiwa Kontroversial Piala Dunia 1982

Selama turnamen ini, terdapat beberapa fakta menarik yang tercatat dalam sejarah sepak bola dunia. Berikut telah terangkum kumpulan daftarnya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

1. Kiper Jerman yang Hampir Membunuh Pemain Prancis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam laga panas yang mempertemukan dua generasi emas, Prancis bertemu Jerman Barat dalam laga semifinal Piala Dunia 1982 di Seville. Ada insiden terberat selama Piala Dunia bergulir, yaitu pelanggaran kiper Jerman Barat Harald Schumacher terhadap pemain Prancis Patrick Battiston.

Saat itu, pelatih Prancis Michel Hidalgo memasukkan sweeper Patrick Battiston dan menarik keluar Bernard Genghini. Masuk pada menit ke-50, Battiston yang merupakan sweeper melaju bebas untuk membantu serangan, namun Schumacher lari kencang secara berlawanan dan menubrukan badannya kepada kepala Battison. Hal ini membuat tiga giginya patah, tulang rusuknya remuk, dan tulang belakangnya rusak seketika.

Melansir mirror.co.uk, Harald Schumacher memiliki banyak penyesalan tentang pelanggaran tersebut. Mungkin banyak orang menganggap dirinya tidak peduli, namun ia mengungkapkan bahwa khawatir terhadap Battiston. Ditambah dengan sentimen anti-jerman yang membuat dirinya memicu hal tersebut. “Begitu banyak kebencian yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, begitu banyak sentimen anti-Jerman, rasanya seperti saya akan memicu perang berikutnya,” kata Schumacher.

2. Pemain termuda ikut bermain Piala Dunia

Masih mengutip theanalyst.com, Norman Whiteside adalah pemain termuda di dalam sejarah Piala Dunia mewakili Irlandia Utara. Norman yang berumut 17 tahun 41 hari ikut bermain dalam laga melawan Yugoslavia pada tahun 1982

Ia mengalahkan rekor Pele yang menjadi pemain termuda sekaligus membantu memenangkan Brasil pada Piala Dunia 1958 di Swedia. Sampai saat ini, rekor Norman belum terkalahkan. Adapula pemain termuda di posisi kedua yaitu Samuel Eto’o dengan umur 17 tahun 98 hari dan posisi ketiga Femi Opabunmi dengan umur 17 tahun 100 hari.

3. Kemenangan terbesar di Piala Dunia

Seperti mengutip theanalyst.com, Hongaria tercatat menghasilkan skor kemenangan terbesar dalam sejarah saat berlaga di Piala Dunia 1982 di Spanyol. Saat itu Hongaria memenangi laga pertama melawan El Savador dengan skor akhir dua digit, yaitu 10-1.

Selama laga sensasional tersebut, pemain pengganti Lazlo Kiss mengambil perhatian penonton dengan mencetak hat-trick di babak kedua. Selain itu, Tibor Nyilasi dan Laszlo Fazekas, Gabor Poloskei, dan juga Jozsef Toth juga ikut berpartisipasi dalam mencetak skor.

Namun, setelahnya Hongaria kalah dari juara bertahan Argentina di pertandingan yang membuat negara ini tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia 1982 di Spanyol, meski mencatatkan kemenangan bersejarah.

4. Peristiwa Disgrace of Gijon

Peristiwa Disgrace of Gijon diawali oleh proses penyisihan di babak grup. Saat itu, Austria memimpin klasemen dengan perolehan empat poin dari dua kemenangan, sedangkan Jerman Barat dan Aljazair menempati posisi dua dan tiga namun memiliki perolehan nilai yang sama.

Melansir bleacherreport.com, kedua negara yang memiliki bahasa yang sama ini sangat menyadari bahwa kemenangan 1-0 atau 2-0 untuk Jerman Barat membuat kedua tim keluar dari babak penyisihan grup. Melihat kesempatan itu, kedua tim hanya bermain dengan mengoper bola di lini tengah tanpa berusaha menangkapnya, setelah Jerman Barat mendapatkan poin kemenangan dari Horst Hrubesch menjadi 1-0.

Para penggemar pun marah terhadap kedua tim, sampai penonton yang berada dalam stadion pun meneriaki "Fuera, fuera" yang berarti “keluar, keluar” dari lapangan. Sementara komentator Jerman Eberhard Stanjek beranjak dari kursinya dan komentator Austria Robert Seeger meminta pemirsa untuk mematikan tv mereka.

5. Paulo Rossi Membawa Italia Menang

Melansir goal.com, kemenangan Italia di Piala Dunia 1982 merupakan kemenangan ketiganya sejak 1938. Italia mampu menundukan Jerman dalam pertemuan final dengan skor 3-1 di Santiago Bernabeu, Spanyol.

Kesuksesan ini pun tidak lepas dari pria yang lahir pada 23 September 1956 di Prato, Italia. yaitu Paulo Rossi. Selama berlangsungnya Piala Dunia 1982, ia mampu mencetak gol terbanyak dengan jumlah perolehan enam gol.

Sebagai hadiah dari rekam jejaknya di turnamen ini, Paulo Rossi pun mendapatkan penghargaan sepatu emas (Golden Boot) setelah mencetak gol terbanyak, serta juga mendapat penghargaan bola emas untuk pemain terbaik di turnamen.

FATHUR RACHMAN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus