KALAU Anda masih sempat-sempatnya menonton film seri Si Unyil setiap Minggu di TVRI, Anda akan menemui Pak Ogah. Pengisi suara boneka itu bernama A. Hamid. Karena serial ini di-"manusia"-kan -- untuk film bioskop dan show di luar televisi -- Hamid pun menggundul kepalanya dan berpakaian meniru boneka itu. Tujuh tahun sudah Hamid mengeduk duit dari memanusiakan boneka ini. Sumur duit itu kini terancam. Muncul "manusia" Ogah lain, yakni Wawan Popeye. Postur tubuhnya, gundulnya, kostumnya, suaranya persis. Wawan pun laris ditanggap. Hamid geram. Ogah I ini lantas mengecam habis-habisan Ogah II di hadapan sejumlah wartawan, pekan lalu. "Ini menyangkut rezeki," kta Ogah I. Selain itu, "Saya khawatir kalau dia memanfaatkan kemiripan itu untuk tujuan negatif. Kenapa sih memakai atribut yang sama dan suara dimirip-miripkan?" Apa kata Wawan? Ogah II ini merasa tak pernah meniru Hamid. Jumpa saja tidak. "Saya cuma meniru boneka Pak Ogah," katanya. Akan halnya suaranya itu, diakui memang mirip suara yang mengisi boneka Pak Ogah, dan ia tak tahu suara siapa itu. Bahkan Wawan mengaku sudah menerapkan etik. Walau ia cuma meniru boneka, nama panggilannya tak ditirunya persis-persis. "Saya menggunakan nama Pak Wawan Ogah-ogahan," katanya sambil tertawa. Jadi. kata dia, yang paling berhak protes, ya, boneka Pak Ogah. Sayang, Ogah ini tak bisa diajak bicara, biarpun sudah dikasih cepek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini