PUTRI Caroline dari Monaco nampak sudah terlibat tugas-tugas
rutin yang biasa dikerjakan mendiang ibunya -- Putri Grace.
Misalnya akhir Januari lalu, ketika Pangeran Rainier diterima
Presiden Prancis, Mitterrand di Istana Elysse, adalah Caroline
yang mendampingi ayahnya.
Namun sejak tewasnya Putri Grace pertengahan September tahun
lalu, sampai hari ini suasana duka memang belum lenyap benar di
Istana Monaco. Itu bisa ditandai pada ulang tahun Caroline 23
Januari dan ulang tahun Putri Stephanie 1 Februari, yang
sepi-sepi saja. Biasanya hari baik itu dirayakan meriah ketika
ibu mereka masih ada.
Caroline yang kini genap 26 tahun tengah hidup menjanda, setelah
ia berhasil menceraikan si playboy Prancis Philippe Junot di
Catatan Sipil. Akan halnya Junot masih sewot dan mencap
perceraian itu sebagai tidak sah. "Saya menentangnya," kata
Junot, "karena tak sesuai dengan agamaku." Maksudnya, agama
Katolik.
Setelah pisah dengan Junot, sedikitnya ada dua jantan singgah
dalam hidup Caroline: Robertino Rossellini, anak sutradara beken
Roberto Rosselini dan aktris tenar mendiang Ingrid Bergman. Lalu
pemain tenis Argentina, Guillermo Vilas.
Belajar dari pengalamannya yang lalu, Caroline merasa bisa
menghindari incaran Mat Kodak. Namun ketika ia berkencan dengan
Vilas di sebuah pantai yang sepi, toh ada juga tukang potret
memergoki mereka. Akibatnya malah kian ruwet: tak kurang dari
adiknya sendiri, Pangeran Albert, tidak menyukai si Vilas. Tak
urung Caroline menuding si adik -- calon putra mahkota -- itu
sebagai "Si Raja Matahari" -- sebuah julukan terkenal buat
kesewenangan Raja Louis XIV di Prancis dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini